Dukuh Jatisumo, Sambungmacan, Sragen (08/08/2021) - KKNT Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta - MBKM mengenai kegiatan UMKM Tahu yang ditulis oleh Abednego Yoga Pratama (18200358)
Seperti yang semua kita ketahui bahwa indoneisa merupakan negara yang beriklim tropis. Para masyarakat pun bisa menanam segala macam tanaman. Contohnya seperti menanam tanaman kedelai, padi dan jagung. Kacang kedelai bermanfaaat menjaga kekuatan dan kesehatan tulang, meringankan gejala menopause, menurunkan kolestrol dan mengurangi resiko kanker.Â
Kacang kedelai juga bisa bisa diolah jadi berbagai macam produk contohnya : kembang tahu, oncom, tempe, kecap, tahu, dan sari kedelai.
Salah satu produk yang dihasilkan dan mudah ditemui dipasar adalah tahu. Tahu merupakan makanan yang sering dibeli dan diolah oleh segala lapisan masyarakat Indonesia. Salah satu produsen tahu yang ditemui didesa Sambungmacan yaitu Bapak Sur yang sudah memproduksi sekitar 10 tahun lebih.Â
Lingkup pemasaran dari hasil produksi bapak Sur sudah cukup luas, meliputi Sragen dan Solo Raya. Selain itu ditempat produksi tahu tersebut juga menghasilkan berbagai produk lainnya seperti tempe, tahu pong, tahu bakso dan produk tahu yang ada dipasaran lainnya. Selain itu limbah dari produksi tahu tersebut dapat diolah menjadi gembus, pakan ternak, selain itu limbah cairnya dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
Cara memproduksi tahu terbagi beberapa tahapan  :
1. Pernyortiran biji kedelai
Dalam proses ini biji kedelai yang akan diolah, disortir terlebih dahulu, dengan cara meletakan
biji kedelai ini di tampah, kemudian di ayak hingga terpisah mana biji yang baik dan mana biji yang rusak, kemudian biji yang baik akan dicuci dan tiriskan.
2. Perendaman
Setelah biji kedelai yang baik sudah ditiriskan, kurang lebih biji kedelai ini ditimbang dengan berat 3 kg / ember. Setelah itu biji kedelai tersebut akan direndam selama 6 -12 jam, pada tempat produksi tahu bapak ini perendaman biji kedelai dilakukan selama 8 jam. Proses ini dilakukan supaya biji kedelai ini menyerap air, lebih lunak dan kulit dari biji kedelai ini mudah terkelupas. Setelah kulit biji kedelai mudah terkelupas, cara mengeluasnya dengan cara meremas-remas biji kedelai ini didalam air supaya biji kedelai ini bersih dari kulit tersebut. Â
3. Penggilingan
Biji kedelai yang sudah direndam dan sudah mengembang ditambahkan air panas untuk dilakukan proses penggilingan. Cara pemberian air panas ini dilakukan untuk menggilangkan bau langu yang dihasilkan setelah proses perendaman. Penggilingan ini dilakukan dengan diesel yang sudah dihubungkan dengan penggiling. Setelah digiling, dihasilkan bubur putih kedelai.Â
4. Pendidihan
Setelah digiling , bubur kedelai dimasukkan kedalam wajan besar dan dipanaskan. Selama proses ini bubur kedelai ditambahkan air agar bubur kedelai ini tidak terlalu kental. Proses ini dilakuan selama 15 -30 menit. Dan selama pendidihan ini bubur kedelai perlu diaduk agar busa tidak tumpah.Â
5. Penyaringan
Setelah dari tahap pendidihan,maka bubur tahu yang sudah mendididh ini disaring agar mendapatkan sari tahu menggunakan selembar kain berkali-kali, hingga didapatkan sri kedelai yang optimal dan bila perlu diberikan air cuka sehingga dihasilkan gumpalan sari kedelai.
6. Â Â Â PencetakanÂ
Gumpalan dari saringan tersebut kemudian diletakan pada koyak kayu yang selanjutnya akan ditekan dengan batu hingga ampas tersebut berbentuk kotak dan padat kurang lebih selama 5 menit. Setelah padat gumpalan saringan tersebut dipotong sesuai dengan ukuran 5cm x 5cm atau sesuai dengan pesanan.
7. Perebusan
Sebelum dipasarkan ke pasar atau ke pengepul, maka tahu tersebut di rebus terlebih dahulu dan setelah itu didiamkan didalam air rebusan agar tahu yang akan dijual akan tetap awet secaara alami. Dalam proses ini dapat ditambahakan kunyit atau garam agar berwarna dan berasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H