Mohon tunggu...
Abdus Saleh Radai
Abdus Saleh Radai Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Murid

Tulis, dengan menulis akan punya cerita, dengan cerita kita mengukir sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perjalanan Guru Agung Imam Wali Qutub Syeikh Abu Hasan As Syadzili

9 Juni 2022   19:20 Diperbarui: 30 Januari 2023   22:33 6320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Sang Sufi Agung Sulthonil Aulia Syekh Abu Hasan As-Syadzili/Sumber foto dari gogle

Dan sebagian dari karomahnya lagi ialah beliau tak pernah putus selalu melihat lailatul Qodr dari sejak baligh sampai wafatnya, sehingga beliau berkata : Dan sebagian dari karomahnya lagi ialah sesungguhnya setiap orang yang mati yang dikubur yang bersamaan dengan penguburan beliau maka diampuni. Seluruh dosa-dosanya. Dan sebagian dari karomahnya lagi ialah beliau itu mustajab do'anya. Dan sebagian dari karomahnya lagi ialah sesungguhnya beliau tak pernah terhalang sekejab matapun selalu melihat Rosululloh di dalam 40 th, karena Syekh Abul Abbas Al Mursiyu r.a berkata "Bahwa Syekh Abu Hasan berkata : dimasa 40 tahun saya tidak pernah terhalang dari melihat Rosululloh dan bila saya terhalang sekejab matapun maka saya tidak menganggap terhadap diri saya dari golongan orang-orang Islam (yang sempurna), dan karomah yang seperti ini adalah dari agung-agungnya karomah.

Sebagian dari karomahnya Syekh Abu Hasan As-Syadzili ialah ketika beliau datang di negara maghrib orang-orang kirim surat melaporkan kepada raja (Mesir) dengan laporan kejelekan Abu Hasan, kemudian beliau keluar dari Iskandariyah menghadap raja (Mesir), maka kemudian raja mempercayai kebenaran Syekh Abu Hasan. Kemudian orang-orang tersebut melaporkan lagi kepada raja bahwa Syekh Abu Hasan itu Kaimawy (pengusaha mas dari jin) maka hilangkah kepercayaan raja kepada beliau, ketepan saat itu sesungguhnya seorang penjaga rumahnya raja melakukan suatu perkara yang mengharuskan dihukum mati, maka penjaga tersebut ketakutan menghadapi raja dan lari ke Iskandariyah maka Syekh Abu Hasan melindunginya, dan kemudian raja mengutus utusan untuk menangkap orang tersebut dan berkata kasar terhadap Syekh Abu Hasan "kau merusak budakku" lalu Syekh Abu Hasan menjawab : saya adalah orang yang membuat kebaikan bukan kerusakan. Kemudian Syekh Abu Hasan mengeluarkan budak tersebut dari persembunyiannya dan berkata : kencinglah diatas batu ini, maka ketika kencing dibatu tersebut. Seketika berubahlah menjadi mas kira-kira 5 qinthor (+ 5000 dinar), kemudian Syaih Abu Hasan berkata : ambilah mas ini berikan untuk raja supaya ditaruh di baitul maal (gudang negara), dan ketika sampai pada raja, raja kembali mempercayai Syekh Abu Hasan dan meninggalkan tuduhan yang jelek. Lalu raja datang ziarah kepada Syekh Abu Hasan dan minta kepada Syekh Abu Hasan supaya budaknya kencing di atas batu yang dikehendaki raja, lalu Syaih Abu Hasan berkata : yang pokok itu adalah izin Allah, dan selanjutnya raja selalu percaya terhadap Syekh Abu Hasan dan menawarkan kepada Syekh Abu Hasan harta dan jaminan-jaminan, tetapi Syekh Abu Hasan menolaknya, dan beliau berkata : apakah seseorang yang pelayannya bisa kencing di atas batu kemudian menjadi emas dengan izin Allah itu membutuhkan bantuan mahluq?

Sebagian dari karomahnya Syekh Abu Hasan Asyadzily ialah : sesungguhnya beliau pernah suatu hari berbicara masalah zuhud, dan di majlis itu ada seorang faqir yang pakaiannya compang-camping, sedangkan Syekh Abu Hasan berpakaian yang bagus, maka orang faqir tersebut berkata dalam hatinya "Bagaimana Syekh Abu Hasan ini? Beliau berbicara masalah zuhud sedangkan pakaiannya bagusnya seperti ini, sayalah orang yang zuhud terhadap dunia". Kemudian Syekh Abu Hasan menoleh melihat orang faqir tersebut, dan berkata : pakaianmu itu pakaian cinta dunia, karena pakaianmu itu memanggil masyarakat bahwa kamu itu orang faqir (mempunyai kedudukan dihadapat Allah), tetapi pakaianku ini memanggil masyarakat bila saya orang kaya, orang yang cukup, dan menjaga dirinya (jangan sampai dianggap orang yang zuhud). Kemudian orang faqir tersebut berdiri dihadapan orang banyak dan berkata : Demi Allah saya adalah orang yang berbicara dalam hatiku bahwa aku adalah orang zuhud (meninggalkan cinta dunia), maka aku mohon ampun kepada Allah dan taubat pada Allah. Kemudian Syekh Abu Hasan memberi pakaian baru kepada orang faqir tersebut dan menunjukkan orang faqir tersebut supaya berguru terhadap orang yang disebut ibnu Dahhan dan beliau berkata : mudah-mudahan Allah menjadikan hatinya orang yang bagus-bagus belas kasih kepadamu, dan mudah-mudahan Allah memberi barokah terhadap apa yang telah diberikan kepadamu, dan mengakhiri hidupmu nanti dengan bagus.

Diantara karomahnya lagi ialah beliau pernah berkata : "pada toriqoh yang saya jalankan ini, saya membawa ilmu yang belum pernah dibawa orang-orang sebelumku, dan juga pernah berkata : besok di Mesir akan muncul seorang laki-laki yang terkenal sebutannya Muhammad al hanafy, dipipi sebelah kanannya ada tai lalatnya, kulitnya putih kemerah-merahan, asalnya anak yatim yang faqir, akan menjadi kholifahku yang kelima setelahku, akan masyhur dizamannya dan mempunyai kedudukan yang luhur sekali.

Imam Syadzily itu bagaikan lautan di dalam ilmu-ilmu syari'ah dan ilmu alat-alatNya juga ilmu bathinnya syari'ah, karena beliau diberi ringkasan seluruh asma'-asma' a'dhom warisan dari eyangnya yaitu rosululloh saw, dan oleh karena itu beliau pernah berkata : andaikata seluruh manusia dan jin dijadikan juru tulisku, pasti mereka kelelahan sedangkan ilmuku takkan habis.

Imam Syadzily itu pertama berguru mengambil nasab pada Syekh Abdissalam al masyisy, kemudian tak mengambil nasab pada siapapun, tetapi justru mengambil nasab berguru pada sepuluh lautan, yang lima di langit dan yang lima di bumi. Maka dari itu ketika ditanya "siapakah guru anda? Beliau menjawab : pertama yang menjadi nasab guruku ialah : Syekh Abdul Salam, adapun sekarang saya tak mengambil nasab dari seorangpun, tetapi saya telah berenang (menciduk) ilmu dari 10 lautan yaitu 1- nabi Muhammad saw. 2- S. Abu Bakar ra. 3- S. Umar ra. 4- S. Utsman ra. 5- S. Ali ra. 6- Malaikat Jibril as. 7- M. Mikail as. 8- M. Isrofil as. 9- M. Izrooil as. 10- Ruhul Akbar solawatulloh wasalamushu alaihim ajmaiin.

Imam Syadzili itu adalah lebih ma'rifat-ma'rifatnya orang yang ada pada saat itu maka dari itu Syekh Takiyuddin bin daqiq Al-'id ra berkata aku belum pernah melihat orang yang lebih ma'rifat pada Allah dari pada Syekh Abu Hasan As-Syadzili beliau itu adalah orang yang luas dalam ilmu Hakikatnya. Sebagian yang menunjukkan bahwa beliau memiliki ilmu Hakikat Yang Agung ialah beliau pernah berkata : saya pernah diberi kabar gembira seperti ini. "Hai Ali tak ada majlis ilmu fiqih yang lebih agung di atas bumi ini dari pada majlisnya Syekh Izzuddin Abdissalam sebagai sulton ulama, dan tak ada majlis ilmu hadits yang agung di atas bumi ini dari pada majlisnya Syekh Abdil A'dim Al-Mundiri, dan tak ada majlis ilmu hakikat yang agung di atas bumi ini dari pada majlismu.

Syekh Abi Hasab As-Syadzili pernah berkata :
"Saya bertemu Rosul lalu saya bertanya apa hakikinya mengikuti? Rosul menjawab : "Yaitu melihat orang yang diikuti dalam segala tingkah, dan bersama dalam segalanya, dan ada di dalamnya setiap waktu apa saja. Dan Syekh Abu Hasan Asyadili juga berkata jika kamu ingin benar dalam setiap ucapan maka perbanyaklah membaca surat : "Qulhuwallahu Ahad dan jika kami ingin mudahnya rizki maka perbanyaklah membaca surat kul a'udu birobbil falaq dan jika kamu ingin selamat maka perbanyaklah membaca surat "Qul a'udu birobbinnas. Wali quthub Robbani Syekh Abdul Wahab Assa'roni berkata : sebagian ulama berkata paling sedikitnya memperbanyak bacaan ialah 70 kali setiap hari sampai 700 kali.

Syekh Abu Hasan berkata :
"Lebih benar-benarnya ucapan ialah ucapan Laailaaha illallaah dalam keadaan bersih. Dan Syekh Abu Hasan juga berkata jika kamu ingin hatimu tidak jelek, tidak menemui kesusahan dan perihatin, dan tidak terus-menerus ke tempat dosa, maka perbanyaklah membaca : "Subhaanallaahi wa bihamdihi subhanallaahil adhiim laailaahaillahuwa. Allaahumma tsabbit 'ilma haa fi qolbii wagfirlil dzanbii.

Syekh Abu Hasan R.A berkata :
Kamu jangan memilih suatu perkara, dan pilihlah perkara yang tidak dipilih. Dan Syekh Abu Hasan juga berkata : para wali itu tidak butuh segala sesuatu, cukup dengan mempunyai Allah, dan mereka cukup bersama Allah tanpa pemikiran dan pilihan lain. Sedangkan para orang 'alim mempunyai pemikiran dan pilihan untuk kebaikan dan pembicaraan untuk mendapatkan faidah-faidah.

Syekh Abu Hasan As-Syadzili R.A berkata:
ada satu perkara yang bisa menghancurkan beberapa amal, dan kebanyakan manusia tidak mengingatnya yaitu bencinya hamba pada qodo' Allah (ketentuan Allah), dan juga ada dua kebaikan yang menjadikan tidak akan berbahaya dengan banyaknya kejelekan yaitu rido dengan qodo' Allah dan memaafkan hamba Allah dan beliau juga berkata seorang hamba tak akan bisa menghindar dari neraka kecuali mencegah anggota badannya dari maksiat pada Allah dan menghiasi dirinya dengan menjaga amanat Allah dan membuka hatinya untuk melihat Allah dan membuka lisan dan batinnya untuk munajat pada Allah dan menghilangkan hijab (tirai) diantara dirinya dan diantara sifat-sifat Allah dan mensaksikan dirinya terhadap ruh-ruh kalimat Allah kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun