Mohon tunggu...
Abdur Rohman Wahid Arrosyid
Abdur Rohman Wahid Arrosyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Profesi Guru

Saya seorang lulusan S1 & S2 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang yang saat ini sedang menempuh Program Profesi Guru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Karakter Berkebhinekaan Global bagi Calon Guru Profesional

14 Januari 2024   18:05 Diperbarui: 14 Januari 2024   18:07 3822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun sistem dengan meningkatkan kapasitas 

Komponen sekolah damai memiliki komponen kebijakan yang mendukung, interaksi yang menguntungkan, promosi yang gencar, sarana yang lengkap, serta partisipasi yang aktif dari seluruh warga sekolah. Konsep sekolah damai, aman, dan menyenangkan didasarkan pada prinsip penyelenggaraan pendidikan UU Sisdiknas Pasal 4, 10 hak anak PBB, dan sekolah ramah anak Permen PP dan PA No. 8 tahun 2014.

Mencegah kerentanan perundungan

Tentunya dalam terciptanya sekolah damai juga perlu menghindari perundungan. Perundungan sendiri bisa dilakukan secara fisik maupun verbal. Biasanya perundungan akan terjadi terus menerus jika sudah menjadi sebuah kebiasaan. Sekolah perlu menghindari hal ini dengan memberikan contoh-contoh perilaku baik kepada peserta didik. Ada beberapa cara mengatasi hal ini diantaranya 

  • Mengajak seluruh warga sekolah untuk menciptakan suasana belajar  yang sehat dan bebas dari perundungan
  • Jika telah terjadi perundungan, maka memberikan perhatian lebih pada  peserta didik yang memiliki kecenderungan untuk melakukan perundungan
  • Membuat peraturan atau hukuman terhadap diskriminasi atau pelecehan yang terjadi

Mencegah kerentanan diskriminasi intoleransi 

Upaya untuk mencegah terjadinya kerentanan diskriminasi intoleransi salah satunya adalah dengan memberikan penguatan tentang pentingnya sikap toleransi yang nantinya dapat diterapkan dalam pembelajaran. kegiatan pembelajaran hendaknya dapat memfasilitasi peserta didik untuk menunjukkan sikap toleransi dalam segala aktivitas pembelajaran. Selain itu, sekolah juga dapat memberikan sosialisasi secara berkala agar peserta didik memiliki pengetahuan yang baik akan pentingnya sikap toleransi. Karena pada dasarnya perubahan pemikiran dan perubahan sikap tidak akan terjadi hanya dengan teori saja, namun dengan praktik secara berkelanjutan. 

Mencegah kerentanan kekerasan seksual 

Kerentanan kekerasan seksual di sekolah dapat dicegah dengan yang pertama menerapkan program pendidikan seksual yang komprehensif, memberikan pemahaman tentang hak, tanggung jawab, dan batasan dalam hubungan. Guru juga bisa menyertakan informasi tentang cara mengenali dan melaporkan perilaku yang tidak pantas atau kekerasan seksual. Kemudian sekolah juga bisa membentuk tim pencegahan kekerasan seksual untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kekerasan seksual di lingkungan sekolah dan menyusun strategi pencegahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun