Mohon tunggu...
Abdur Rohman
Abdur Rohman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa STF Al-Farabi Kepanjen, Malang dan Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Abdur Rohman kelahiran Jakarta, 15 Februari 2001. Saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu sisi bumi, daerah yang dipenuhi dengan kebun tebu, dan ladang toleransi serta berhawa sejuk terdapat gunung dan di saat yang sama ada pantai yang indah di sudut sudut geografis. Napak tilas pendidikan: Di bangku sekolah dasar saya bersekolah di SDN Pabean Udik 1 lulus tepat waktu pada tahun 2013, kemudian dilanjutkan di sekolah favorit setempat SMPN 1 Sindang Indramayu keluar dengan damai pada tahun 2016, lalu melanjutkan di sekolah ketarunaan dengan mengambil jurusan Teknik Alat Berat lulus tanpa hambatan pada tahun 2020. Saat ini sedang menjalani pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Kab. Malang di fakultas Pendidikan Prodi PGSD sekaligus menjadi Mahasantri PP Luhur Baitul Hikmah melalui bimbingan Gurunda Bapak Kyai Ach. Dhofir Zuhry. Demikian, Salam Hayulani fi'li mustafad.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melestarikan Budaya Kesenian, KKN-T D20 Unira Malang Mengadakan Pagelaran "Jaranan"

13 Februari 2023   14:25 Diperbarui: 13 Februari 2023   14:52 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain pertunjukan kesenian Jaranan, tersedia pula bazar gabungan Ibu -- ibu PKK 5 dusun sebagai upaya memperkenalkan produk unggulan di desa Wisata Jambuwer. Roda ekonomi selama kegiatan berlangsung sangat tampak hidup dan terlihat dari wajah masyarakat sekitar.

Stand PKK Jambuwer
Stand PKK Jambuwer

Antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini nampak, dari padat dan penuhnya di sekitar panggung. Semua kalangan mengikuti pertunjukan tersebut, dari anak -- anak hinggga orang tua. Selain itu, para pedagang pun meramaikan dengan menjajakan barang dagangannya.

Sejak dimulai hingga selesainya pagelaran tersebut berjalan tanpa adanya kerusuhan, sesuai dengan harapan dari seluruh pihak.

Berdasarkan sejarahnya, Jaranan termasuk kesenian yang menjadi salah satu cara untuk menyebarkan agama Islam pada zaman Wali Songo terdahulu. Yakni sunan Ngudung ayah dari Sunan Bonang. Pernyataan tersebut sebagaimana yang telah dijabarkan oleh salah satu sejarawan kondang yakni Alm. KH. Agus Sunyoto.

"Jathilan atau Jaranan adalah salah satu kesenian yang saat itu dijadikan cara Sunan Ngudung untuk menyebarkan agama Islam." Kata Sejarawan Alm. KH. Agus Sunyoto di Channel You Tube NU Online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun