Dari kekuatan Amerika dipandang Super Power antara berbagai tingkat yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi bisa diatasi hingga perjalanan ekstensif dan persiapan yang dilakukan oleh para pembajak, setiap aktivitas penuh dengan bahaya Al-Qaeda bisa terpantau Amerika.Â
"Playing victim" itu biasanya julukan yang diberikan kepada negara  yang suka sekali mengubah alur cerita dan bersikap seolah dialah korban. Namun Amerika menghancurkan negara dengan rekayasa tragedi serangan 11 september yang merugikan warga negaranya (citizen). Kemudian, Bush  mengubah alur cerita dan bersikap seolah dialah korban.
Operasi serangan 11 September tidak dapat diterima menurut prinsip-prinsip dogma  Islam, karena itu termasuk pembunuhan warga sipil, dan ini melanggar hukum menurut dogma Islam, yang tidak berlaku untuk World Trade Center operasi. Juga operasi itu tidak ada hubungannya dengan Islam  objektif.
 Sebaliknya, itu merugikan tujuan Islam dan reputasi Islam. Itu adalah operasi bunuh diri dan bukan operasi saleh dan dibenarkan dalam prinsip jihad. Tidak benar bahwa perselisihan Amerika dan  negara-negara islam khususnya Irak, dan di dunia, adalah alasan untuk membenarkan operasi serangan.
Kami telah memperhatikan bahwa Amerika dan Partai Republik membawa dalam perang atas nama agama telah menemukan ekspresi dalam cara berikut:
1) Penggunaan kata "perang salib" oleh Presiden Bush dalam rujukannya ke perang melawan terorisme internasional.
2) Pernyataan Perdana Menteri Italia bahwa peradaban Barat adalah lebih baik dari peradaban Islam dan Eropa siap mendukung Amerika.
3) Pernyataan mantan Perdana Menteri Inggris, Ny. Thatcher, bahwa kecaman yang disuarakan oleh umat Islam terhadap operasi tidak memadai.
4) Semua asumsi di media Barat yang menghubungkan Islam dengan terorisme dalam komentar mereka tentang serangan tersebut.
5) Terjadinya tindakan permusuhan terhadap umat Islam dan masjid di jumlah negara bagian Barat, terutama di Amerika Serikat.