Memimpin Amerika Sama Dengan Memimpin Dunia
Joe Biden adalah anti-tesa dari Donald J. Trump yang menggunakan politik pecah belah untuk kepentingannya. Mantan wakil presiden, sekarang calondari Partai Demokrat, Joe Biden dapat membangun warisan Obama dan mempersatukan negara dalam masa yang penuh tantangan dan peluang.Â
Calon Presiden Joe Biden akan komitmen terus memimpin upaya global untuk merespons dan mengakhiri pandemi COVID-19 dan rasisme  namun ia akan berhasil menjalankan misi ini dengan segenap dukungan rakyat Amerika.
Joe Biden memiliki sikap kolaboratif untuk semua kalangan termasuk para imigran yang ada di Amerika. Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat menunjuk Senator California "Kamala Harris" sebagai cawapresnya Joe Biden, Seorang wanita kulit hitam pertama yang mendapatkan tiket presiden dari partai besar.
Kedua kandidat dari demokrat tersebut adalah seseorang yang brilian, baik hati, terpelajar, dan rendah hati. Mereka  hadir dalam hidup Amerika membuat perbedaan menjadi persatuan utuh. Â
Ini adalah kunci potensial untuk kemenangan dalam pemilihan yang bersejarah. Perjuangan mereka yang tak kenal takut bertarung untuk kepentingan rakyat kecil dan salah satu pelayan rakyat terbaik untuk dunia internasional dengan nilai-nilai perdamaian.
Joe Biden membuat Anda tidak kehilangan kehidupan nyata. Jika Anda terus berpikir bahwa Anda hidup di dunia monoton, maka Anda benar-benar akan kehilangan kehidupan berharga.Â
Pemilihan Presiden Amerika Pada November membuat rakyat Amerika rasional. Rasionalisme Joe Biden sebagai ''tool" untuk membawa Anda menyusuri jalan yang berbahaya dan hanya membawa Anda ke dunia quntum positif, All live Matter!.(*)
Alasan Dukungan Abdurrofi Kepada Joe Biden dan Kamala Harris
Pemilihan itu cerdik secara politis, Abdurrofi mengakui peran pemilih kulit hitam dalam mengalahkan Presiden Donald Trump yakni politisi wanita yang anti-rasisme dan sesuai dengan kedekatan Joe Biden dengan akar ketidaksetaraan dan diskriminasi oleh Trump.Â
Politik kebencian Trump untuk menjatuhkan lawan politik tidak merepresentatifkan etika baik dalam penyelenggaraan negara di Amerika. Politik Biden menanamkan cinta untuk membangun Amerika secara kolaboratif merepresentatifkan etika baik dalam penyelenggaraan negara di Amerika. Joe Biden memang nice person.
"Ini membengkokkan harapan Anda mencintai atau menginginkan  Presiden rasis menuju presiden humanis, Dari Trump menuju  Joe Biden. Joe tidak menyalurkan emosional sebagaimana Trump.  Jika Anda terus berpedoman emosional pada dunia yang rasional Anda mungkin juga akan gagal." ucap Abdurrofi 03 September 2020, jam 08:00 am.
Ingat, tidak ada masa depan yang nyata dalam emosionalisme. Sebaliknya, realitas Amerika sedang cacat dari visi, misi dan ekonomi, setidaknya didasarkan pada situasi kini atau sekarang sehingga Trump menyebutnya sebagai "orang yang hebat" untuk Amerika hebat kembali dalam sebuah narsisme seperti sebuah pertunjukan "politic and talkshow" di televisi.
Bersama-sama, dengan solidaritas moral, kita akan mengalahkan Trump yang emosional. Semua orang membenci kekerasan dan rasisme termasuk mantan Presiden Barack Obama, setiap warga Amerika menghabiskan karirnya membela Konstitusi kita dan berjuang untuk orang-orang yang membutuhkan rasa yang adil dan setara. Ini hari yang baik untuk  Amerika sangat gembira dengan pilihan Joe Biden-Kamala Harris.
Presiden Trump membuat Amerika kurang aman - tentang COVID19, ekonomi, kejahatan, rasisme, kekerasan dan ketidakadilan kembali. Berbeda dengan Presiden Indonesia yang mencintai segenap rakyatnya sedangkan Presiden Trump hanya mencintai pendukungnya dan kebencian yang telah dia bangkitkan untuk kelompok minoritas seperti orang beragama Islam, keturunan cina dan orang berkulit hitam.
# Amerika Tanpa Trauma Masa Lalu dengan Visi Misi Joe Biden
Joe Biden ibarat Jokowi yang dituding anak PKI ingin menjadi Presiden, Maka segala cara harus dienyahkah Joe Biden. Rekam jejak Joe Biden positif tanpa keberpihakan blok komunis sehingga Barack Obama telah memilih Joe Biden sebagai pasangan bakal calon wakil presidennya dalam pemilihan presiden 2008. Mereka menang untuk sebuah harapan Amerika Serikat.
Joe Biden sebagai orang berpengalaman di pusat pemerintahan AS, Biden memiliki kredensial untuk urusan luar negeri, dan sekaligus membantu menyeimbangkan kurangnya pengalaman politik Obama. Pada 1972, tidak lama setelah dia meraih kemenangan pertama kali untuk kursi Senat, dia kehilangan istri pertamanya, Neilia, dan bayi perempuannya, Naomi, dalam kecelakaan mobil.
Perjalanan karir politik Biden yang hampir memasuki 40 tahun sehingga sosok kepemimpinan yang sering disebut sebagai "Joe Kelas Menengah"Â juga terus terbawa dan mendongkraknya untuk meyakinkan para pemilih berlatar pekerja terdidik atau profesional yang selama ini terbukti menjadi elemen utama kemenangan bagi Obama.
Joe Biden memiliki empati terhadap masa depan Amerika, dia memiliki rekam jejak kepemimpinan yang terbukti dan lebih dari sebelumnya kita membutuhkan seorang presiden Amerika Serikat yang memahami siapa orang-orangnya, melihat mereka di mana mereka berada, dan memiliki keinginan yang tulus untuk membantu dan tahu bagaimana caranya. Ia berjuang untuk membawa kita ke tempat yang rakyat Amerika inginkan.
Penandaan substansial dari visi dan misi Joe Biden dan Kamala Harris berdasarkan data yang ilmiah di bidang ini, tetap menjadi bagian penting dan terkoordinasi dari upaya seluruh dunia untuk melawan penyakit rasisme dan COVID-19. Upaya Mereka masih jauh dari selesai namun kita terus mendatangkan dampak yang nyata dan berkelanjutan.
# Joe Biden Meragkul Penyandang Disabilitas
Bagi Joe Biden penting sekali untuk mengkaji ulang peraturan-peraturan yang ada dan juga sosialisasi agar komunitas penyandang disabilitas mendapatkan kesetaraan di Amerika. Umumnya mereka yang peduli terdiri atas keluarga dan penyandang disabilitas dan masyarakat peduli difabel. Hati  mulia Joe mencalonkan Presiden untuk penyandang disabilitas kembali tersenyum.
Joe Biden adalah seseorang pria bercita-cita memperbaiki Amerika. Ya, jika Anda memegang realitas dalam hidup Anda, Anda akan dipaksa melihat bahwa masih banyak orang lain di luar sana yang mungkin bisa bahagia seperti  Anda miliki saat ini. Jadi, berpikirlah egoisme jika Anda ingin hidup bahagia di Amerika tapi Joe Biden berpikir untuk mereka yang memiliki kekurangan dan penyandang disabilitas.
Joe Biden percaya bahwa setiap orang harus diperlakukan dengan bermartabat dan memiliki kesempatan yang adil untuk maju. Pada peringatan 30 tahun American with Disabilities Act (ADA). Berkat kepemimpinan Joe Biden para penyandang disabilitas, pendukung disabilitas, dan sekutunya, kami telah membuat kemajuan menuju tujuan undang-undang ini.
Betul sekali, kesetaraan kesempatan, partisipasi penuh, hidup mandiri, dan kemandirian ekonomi bagi para penyandang disabilitas. Namun, Joe Biden ingin memastikan bahwa semua penyandang disabilitas dapat berpartisipasi penuh dalam komunitas kita dan menikmati jenis pilihan dan peluang yang sama dengan yang diterima begitu saja oleh banyak orang Amerika.
# Politik Biden yang Dicintai Minoritas Terdiskriminasi
Kita mengetahui bahwa orang Afrika-Amerika tidak akan pernah mendapatkan kesempatan yang adil di American Dream selama perbedaan yang mengakar dibiarkan diam-diam menghilangkan peluang.Â
Diskriminasi era kepemimpinan Trump sejak ia mencalonkan diri sebagai Presiden untuk membangun kembali Amerika Hebat dengan rasisme. Akhirnya menyatukan semua orang dengan rasisme dan itu dimulai dengan misi Joe Biden untuk membasmi rasisme sistematis dari undang-undang, kebijakan, institusi, dan hati kita.
Ekonomi kita dengan cara yang lebih beradab dengan politik Biden peduli kepada setiap kalangan. Misi persatuan Joe Biden ini sekarang lebih penting daripada sebelumnya, karena ia fokus pada  dampak kesehatan dan ekonomi COVID-19 telah menyoroti Amerika.Â
Trump secara kejam memperburuk keadaan dengan membangun perbedaan yang telah lama dihadapi oleh orang Afrika-Amerika dan minoritas lain di Amerika.
Pada April 2020, Biden meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang bagaimana COVID-19 memengaruhi komunitas, termasuk menguraikan dampaknya berdasarkan ras. Data yang kami lihat sejauh ini menunjukkan bahwa orang Afrika-Amerika meninggal akibat COVID-19 pada tingkat yang lebih tinggi daripada orang kulit putih.
Menurut Abdurrofi, distribusi sumber daya yang adil, seperti pengujian dan peralatan medis, dapat membuat perbedaan dalam memerangi virus. Abdurrofi percaya Biden bisa menjadi prioritas dan tindakan harus diambil sekarang terhadap ketidaksetaraan sistematis yang sudah berlangsung lama berkontribusi terhadap perbedaan ini.Â
Karena fakta bahwa orang Afrika-Amerika lebih mungkin tidak diasuransikan dan tinggal di komunitas di mana mereka terpapar polusi udara tingkat tinggi.Â
Orang Afrika-Amerika juga mewakili persentase yang sangat tinggi dari pekerja garis depan yang menempatkan diri mereka pada risiko yang lebih besar untuk menopang ekonomi dan menjaga agar seluruh negara aman dan diberi makan.
# Pencegahan Ala Biden Terhadap Kekerasan dengan Senjata
Bagi orang Indonesia yang tidak paham Amerika Serikat, tentu sangat aneh terhadap pemerintah AS yang membiarkan senjata api dijual bebas di pasar dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.Â
Sebab, senjata api menjadi alat membunuh. Kita beralasan akses mudah pada senjata api tidak hanya memudahkan kekerasan, tapi juga merangsang, mengilhami, dan mengundang kejahatan.
Joe Biden membatasi senjata kepada orang-orang jahat agar menurunkan angka kekerasan dengan regulasi. Joe Biden telah mengambil National Rifle Association (NRA) di panggung nasional dan menang - dua kali. Pada tahun 1993, ia menggiring melalui Kongres Undang-Undang Pencegahan Kekerasan Pistol Brady, yang menetapkan sistem pemeriksaan latar belakang yang sejak itu telah menahan lebih dari 3 juta senjata api dari tangan yang berbahaya.
Sosok Joe Biden memang jenius karena ia mengetahui bagaimana membuat kemajuan dalam mengurangi kekerasan senjata dengan menggunakan tindakan eksekutif.  Pemerintahan Obama-Biden mengambil lebih dari dua lusin tindakan, termasuk mempersempit apa yang disebut "celah pertunjukan senjata", meningkatkan jumlah catatan dalam sistem pemeriksaan latar belakang, dan memperluas pendanaan untuk layanan kesehatan mental.
Pegang senjata sama dengan pegang tanggungg jawab sedangkan negara adalah pemegang tanggung jawab produsen senjata. Pada tahun 2005, Senator Biden saat itu memberikan suara menentang Perlindungan Perdagangan yang Sah dalam Undang-Undang Senjata, tetapi produsen senjata berhasil melobi Kongres untuk mengamankan pengesahannya.Â
Undang-undang ini melindungi produsen tersebut agar tidak dianggap bertanggung jawab secara sipil atas produk mereka - perlindungan yang tidak diberikan kepada industri lain. Joe Biden akan memprioritaskan pencabutan perlindungan ini.
Dengan demikian banyak sekali mimpi Joe terhadap masa depan Amerika, Ibarat tak hanya dalam membangun rumah Amerika lebih nyaman, pemilihan Presiden  juga digunakan dalam membangun demokrasi kembali.Â
Jika ucapan Trump membuat Amerika menghadap pintu depan perdamaian, mari kita dukung Trump sepenuh hati namun sebagian besar energi negatif akan dengan mudah tersampaikan dari mulut Trump.Â
Bersama Joe tanpa meninggalkan energi feng shui yang baik untuk memelihara Amerika dan yang terpenting Amerika harus kembali sebagai "Role Model" negara Demokrasi yang beradab.(*)
Rujukan : 1, 2, 3, 4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H