Menurut Abdurrofi, distribusi sumber daya yang adil, seperti pengujian dan peralatan medis, dapat membuat perbedaan dalam memerangi virus. Abdurrofi percaya Biden bisa menjadi prioritas dan tindakan harus diambil sekarang terhadap ketidaksetaraan sistematis yang sudah berlangsung lama berkontribusi terhadap perbedaan ini.Â
Karena fakta bahwa orang Afrika-Amerika lebih mungkin tidak diasuransikan dan tinggal di komunitas di mana mereka terpapar polusi udara tingkat tinggi.Â
Orang Afrika-Amerika juga mewakili persentase yang sangat tinggi dari pekerja garis depan yang menempatkan diri mereka pada risiko yang lebih besar untuk menopang ekonomi dan menjaga agar seluruh negara aman dan diberi makan.
# Pencegahan Ala Biden Terhadap Kekerasan dengan Senjata
Bagi orang Indonesia yang tidak paham Amerika Serikat, tentu sangat aneh terhadap pemerintah AS yang membiarkan senjata api dijual bebas di pasar dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.Â
Sebab, senjata api menjadi alat membunuh. Kita beralasan akses mudah pada senjata api tidak hanya memudahkan kekerasan, tapi juga merangsang, mengilhami, dan mengundang kejahatan.
Joe Biden membatasi senjata kepada orang-orang jahat agar menurunkan angka kekerasan dengan regulasi. Joe Biden telah mengambil National Rifle Association (NRA) di panggung nasional dan menang - dua kali. Pada tahun 1993, ia menggiring melalui Kongres Undang-Undang Pencegahan Kekerasan Pistol Brady, yang menetapkan sistem pemeriksaan latar belakang yang sejak itu telah menahan lebih dari 3 juta senjata api dari tangan yang berbahaya.
Sosok Joe Biden memang jenius karena ia mengetahui bagaimana membuat kemajuan dalam mengurangi kekerasan senjata dengan menggunakan tindakan eksekutif.  Pemerintahan Obama-Biden mengambil lebih dari dua lusin tindakan, termasuk mempersempit apa yang disebut "celah pertunjukan senjata", meningkatkan jumlah catatan dalam sistem pemeriksaan latar belakang, dan memperluas pendanaan untuk layanan kesehatan mental.
Pegang senjata sama dengan pegang tanggungg jawab sedangkan negara adalah pemegang tanggung jawab produsen senjata. Pada tahun 2005, Senator Biden saat itu memberikan suara menentang Perlindungan Perdagangan yang Sah dalam Undang-Undang Senjata, tetapi produsen senjata berhasil melobi Kongres untuk mengamankan pengesahannya.Â
Undang-undang ini melindungi produsen tersebut agar tidak dianggap bertanggung jawab secara sipil atas produk mereka - perlindungan yang tidak diberikan kepada industri lain. Joe Biden akan memprioritaskan pencabutan perlindungan ini.
Dengan demikian banyak sekali mimpi Joe terhadap masa depan Amerika, Ibarat tak hanya dalam membangun rumah Amerika lebih nyaman, pemilihan Presiden  juga digunakan dalam membangun demokrasi kembali.Â