Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pascasarjana Perancangan APBN dan APBD yang Inklusif

14 Agustus 2020   04:01 Diperbarui: 14 Agustus 2020   04:34 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima, Memaksimalkan penggunaan semula amalan terbaik di seluruh serikat, membolehkannya organisasi untuk meniru amalan perniagaan yang berjaya dalam semua geografi diluar Indonesia. Keenam, Mengurangkan cost latihan untuk aplikasi perusahaan dengan menyediakan antara muka pengguna yang konsisten ke semua aplikasi. Kelima, Meningkatkan masa untuk memasarkan cadangan dan kontrak dengan memberikan akses yang lebih mudah ke aset yang boleh digunakan semula.

Kemampuan untuk mempengaruhi perilaku dan preferensi Negara lain untuk mencapai hasil yang diinginkan tanpa tindakan paksaan seperti kekuatan militer atau sanksi ekonomi. Dalam politik internasional, sumber daya non-materi yang merupakan soft power sebagian besar berasal dari nilai-nilai budaya, praktik, dan kebijakan internal suatu negara, serta cara menangani hubungannya dengan negara lain.[2]

Indonesia untuk memaksa negara lain melakukan apa yang diinginkannya melalui daya tarik dan persuasi. Produktivitas dan ekspansi Indonesia ke perniagaan global oleh jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki keahlian yang relevan. Nilai-nilai budaya, praktik, dan kebijakan internal pemerintah Indonesia untuk menangani hubungannya dengan negara lain.

Lingkaran tertutup (kue empat lapis) analogi saldo dana umum pemerintah menurut Rafuse, 1965.© (dokpri/Abdurrofi)
Lingkaran tertutup (kue empat lapis) analogi saldo dana umum pemerintah menurut Rafuse, 1965.© (dokpri/Abdurrofi)

Lingkaran tertutup (kue empat lapis) analogi saldo dana umum pemerintah persis empat lingkaran tertanam; mereka berasal dari berbagai perspektif melalui mekanisme manajerial, administratif, dan politik yang berbeda, masing-masing melayani berbeda.[3]

1. “keseimbangan anggaran” seperti yang didefinisikanKarena persyaratan anggaran yang seimbang memegang erat operasi keuangan. Keseimbangan ini dapat dianggap sebagai “batasan anggaran yang keras” yang harus dipenuhi oleh pemerintah selama siklus boom-bust. "Saldo" bukanlah nol (pendapatan = pengeluaran) tapi keseimbangan akhir tahun yang positif.

2.  Sepanjang 2019, neraca dagang Indonesia defisit 3,2 miliarU$D. [4]  Persyaratan “keseimbangan anggaran” tidak mengizinkan neraca dagang Indonesia defisit, operasi aktual tidak akan mengakhiri tahun fisikal dengan angka nol yang tepat. Keseimbangan positif adalah hasilnya, yang bagaimanapun, belum tentu tabungan karena “saldo dana umum” menjadi habis dan berkurang banyak.

3. Hasil dari penelitian sebelumnya beberapa negara bagian di Amerika menunjukkan bahwa ketika resesi melanda, saldo dana umum selalu menjadi yang pertama habis. Sekeranjang sumber daya untuk berbagai tujuansering kali menjadi target serangan oleh para pemilih. Defisit cermin ketidakmampuan mengelola APBN dan APBD yang terencana.

4. Lapisan tengah-bawah, lingkaran terbesar kedua, adalah "Operasi pribadi" itu menuntut beberapa pejabat melakukan di lembaga negara terhadap pendapatan turun berlebihan karena tunjangan tambahan berlebihan, kelangsungan penyelenggaraan yang koruptif,dan tidak bisa menjaga pintu anggaran positif dalam neraca perdagangan Indonesia.

5. "Operasi pribadi" itu menuntut pejabat harus sadar dan memiliki kendali atas status sistem dan peralatan baik semua mode menejemen oprasi pribadi. [5] Ketidakseimbangan menunjukkan bahwa ketika resesi melanda, saldo dana umum selalu menjadi yang pertama. Masalah terbesar Indonesia adalah pejabat kurang cerdas dan serakah. Bukan cuaca, ekonomi, atau masyarakat. Masalah itu personal pribadi  mengambil tanggung jawab di Pemerintahan.

Proses Manajemen Oprasi Pribadi oleh Prof. Arthur V. Hill, 2010© (dokpri/Abdurrofi)
Proses Manajemen Oprasi Pribadi oleh Prof. Arthur V. Hill, 2010© (dokpri/Abdurrofi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun