Jakarta, Kini bola panas ada di tangan Firli Bahuri mengenai kasus buku merah yang kini menjadi polemik karena diduga ada aliran dana pengusaha impor daging Basuki Hariman ke pejabat negara termasuk mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam kinerja Firli sebagai ketua KPK dipertanyakan pernyataan bahwa KPK diduga melindungi mantan kapolri sebagai berikut:
1. Pimpinan KPK masih anggota Polri
Pimpinan KPK adalah anggota POLRI sedangkan Posisi polri berada dibawah garis komando presiden. KPK baru tidak mampu bertindak independen karena hierarki organisasi polri dan menerima gaji polri.
Kenyataannya anggota-anggota POLRI menjaga soliditas dan sinergitas dalam jiwa korsa. Jiwa korsa diartikan perasaan senasib dan sepenanggungan. Polri harus bisa membatasi semangat jiwa korsa atau Esprit de Corps yang terkadang disalahgunakan apalagi dipergunakan untuk perbuatan yang salah.
Semangat persatuan dan kesatuan dalam membela kesalahan tidak dibenarkan. Anggota POLRI hidup dimana dunia tidak akan berarti apa-apa tanpa rekomendasi atasan naik pangkat. Kita hidup dimana dunia harus membela dalam berbagai bentuk baik kejahatan ataupun kebaikan asalkan karier naik tidak seperti Novel Baswedan yang berhenti berjuang menjadi jendral.
2. Analisis Kerentanan Dalam Tubuh KPK
KPK mirip lembaga porli dan lembaga kejaksaan Agung memiliki ketentuan yang mengandung “ancaman” terhadap proses pemberantasan korupsi karena kelemahan di Polri itu rentan intervensi. Kelemahan di Kejaksaan Agung itu rentan intervensi. Penyidik lembaga tersebut tidak begitu independen.
Pembubaran KPK dinyatakan negatif sebagai lembaga independen dalam pemberantasan korupsi. Namun KPK kini rasa polri oleh Firli bahuri. Esensi KPK saat ini adalah densus anti korupsi dari POLRI.