Playing victim adalah ketika wanita sebagai pasangan pertama selalu merasa sebagai korban dari segala situasi yang terjadi terutama poligami. Hal ini dapat menjadi salah satu indikasi tindakan abusive relationship (penganiayaan dalam hubungan) pada pria. Hak poligami merupakan kepentingan yang dilindungi atau keinginan yang diakui oleh aturan hukum Islam pada keadaan tertentu menjadi tepat.
Wanita sebagai korban dari keadaan poligami, korban dari kesalahan yang dilakukan oleh suamimu. Perlu diketahui, poligami bukan tindak kejahatan karena pola pikir yang tidak pada tempatnya. Sebelum membaca penelitiaan ini, hilangkanlah semua keras kepala tentang merasa jadi korban keadaan itu keras kepala cenderung berusaha wanita sangkal.
"Ketergantungan" dengan Rasa Nyaman Poligami
9 dari 10 wanita yang telah menikah sudah kecanduan atau ketergantungan dengan rasa nyaman dibuat oleh pria. Rasanya tak sanggup bila harus pria menikah lagi khawatir dan penuh ketakutan.
Salah satu cara yang dipakai poligami oleh pria untuk mendekati wanita menarik yang disukainya adalah dengan memberikan rasa nyaman.Rasa nyaman pada poligami bagi wanita yang membuat orang bisa sayang benar dan saling jatuh cinta karena suami memberikan sahabat baru di rumah sehingga semakin indah.
Wanita cenderung mudah memakai perasaan dan suasana mereka bisa saja jatuh cinta pada sahabat wanitanya sendiri sedangkan bagi sahabat sulit untuk tidak berbagi apapun.
Penerapan hak poligami membuat persahabatan bisa dipertahankan sebagai istri-istri hits seakan muda selalu, playing victim jarang terjadi saat ada rasa nyaman dalam poligami.
Egois Wanita Untuk Memiliki Pria Seutuhnya Suami
Pria sebagai leader sangat sulit diperhitungkan wanita, saat wanita menyebalkan dan bercanda berlebihan dengan egois memiliki pria seutuhnya. Wanita egois atau egosentris seringkali mengalami kesulitan menjalin hubungan pernikahan karena rasa egois dan posesif yang berlebih bisa-bisa malah menimbulkan rasa curiga dan hilangnya rasa saling percaya. Wanita sebagai mahluk emosional lebih suka didengarkan daripada mendengarkan, apalagi dalam keadaan tersudut.
Atas dorongan egois wanita untuk keuntungan diri sendiri tanpa mementingkan wanita sekitar yang belum menikah. Jangan salahkan pengganggu hubungan bila wanita masih egois untuk berbagi suami yang bisa berbuat adil. Keburukan yang dilakukan berakibat pada diri wanta tersebut. Tak jarang wanita egois menjadi korban dari perselingkuhan. Apalagi wanita tersebut merasa paling sempurna tapi fisik dan attitude tidak baik.
Peningkatan Stimulus dan Dambaan Pria Untuk Poligami
Di Indonesia, hukum perkawinan nasional menganut asas monogami. Tren poligami dicontohkan oleh Presiden Soekarno. Apabila pria menikah dengan seorang istri saja akan lebih menjaga kehormatan. Maka, Pria dambaan kebanyakan perempuan lebih mudah melakukan poligami. Soekarno adalah sebaik-baiknya umat Nabi Muhammad orang yang banyak istrinya.
nikahilah apa yang kamu senangi sesuai selera kamu dan halal dari wanita-wanita yang lain itu, kalau perlu, kamu dapat menggabung dalam saat yang sama dua, tiga, atau empat untuk stimulus pria agar melakukan poligami.
Pernikahan seorang pria merdeka dengan wanita sesuai selera merupakan salah satu cara menghapus prostitusi di Indonesia. Dilarang poligami akan terjadi prostitusi dalam berbagai bentuk semakin merajalela. Tentu saja, masih banyak kondisi wanita sangat cantik tersebut untuk dinikahi pria, dan kadang itu sebagai alasan logis untuk menutup rapat pada masalah poligami.
Ada dua playing victim pertama tujuan menolak poligami namun terjadi pengkhianatan melalui perselingkuhan. Kedua, playing victim ketika mengetahui pasangan selingkuh
Wanita-wanita yang dikenal memiliki daya tarik yang memikat. Harapan para pria dapat membebaskan kesepian yang mereka tawan. Perhatikanlah cara mengatur kelahiran dan menyesuaikan jumlah anak dengan kemampuan ekonomi. Banyak ingin menikahi wanita-wanita yang mereka inginkan karena kecantikannya tetapi enggan berlaku adil terhadap mereka.
Tabiat pria adalah leader yang menginginkan banyak follower untuk beristri lebih dari satu, serta jumlah tidak sedikit. Pandangan struktural fungsional poligami menganggap bahwa keluarga saling yang ditujukan kepada pihak luar bekerja sama menghasilkan suatu kondisi contohnya peran suami sebagai pencari equilibrium (seimbang) kepada para istri-istri dambaan.
Para suami mapan diberi semacam kelonggaran karena cinta diluar kemampuan manusia untuk mengatur sehingga mahar mereka pun tidak kecil dari pada yang lazim.Tidak hanya itu, Allah memberi kesanggupan laki-laki untuk keturunan lebih besar dari pada perempuan, sebab laki-laki telah memiliki rasa seksual sejak balig sampai tua, sedangkan perempuan dalam masa monopouse atau haid tidak memilikinya.*
Senin, 13/7/2020. 05:55
Baca Artikel Menarik “Masyarakat Urban: Buat Apa Nikah Kalau Susah?” dengan klik disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H