Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Abdurrofi : Nubuah Kesultanan Jaya Raya di Indonesia

10 Juli 2020   05:15 Diperbarui: 11 Juli 2020   03:57 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto :  Kami demi kepentingan rakyat tapi bohong (alkhoirot.net)

Foto: Filosofi kehidupan masyarakat Indonesia | Nubuah
Foto: Filosofi kehidupan masyarakat Indonesia | Nubuah

Dengan renungan filosofi nubuah sebentar kiranya telah dapat kita sadari, Nubuah menyatakan Republik Indonesia akan menjadi Kesultanan Jaya Raya menguasai dunia tanpa perang tapi dengan keteladanan. Indonesia akan makmur dan menjadi tanduk kekuasaan dengan sultan adil karena bagian dari perjalanan sejarah. yang berisi pelaporan tentang kejadian dalam zaman yang lampau. Untuk membedakan dengan cerita biasa atau dongeng, sejarah dalam pengertian ilmiah harus menunjukkan hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain secara kronologis di Indonesia.

Keterkaitan Ramalan Nubuah Dalam Kontinuitas

Masa lampau itu tidak pernah putus dari rangkaian masa kini dan masa nanti sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah satu kontinuitas. Ibarat bandul dulu Indonesia dengan sistem kerajaan sekarang bukan kerajaan, maka kedepan akan kembali pada sistem kerajaan. Oleh karena itulah maka untuk memudahkan ingatan saya dalam mempelajari ini. Indonesia masa lampau bersih sekarang kotor, maka kedepan akan bersih kembali.

Keterkaitan ramalan nubuah karena Indonesia sudah mengalami pra-kejenuhan untuk saling percaya dimulai dengan demokrasi menghasilkan kemakmuran. Ternyata benar kemakmuran untuk para perwakilan rakyat dan pejabat di pemerintahan. Keterkaitan terjadi ketika memasuki sistem sistem bukan monarki (demokrasi) karena  ketidakpercayaan pada pejabat dan perwakilan rakyat ditandai dengan setiap janji diingkari, setiap ucapan mengandung kebohongan, dan jika dipercaya berkhianat.

Foto :  Kami demi kepentingan rakyat tapi bohong (alkhoirot.net)
Foto :  Kami demi kepentingan rakyat tapi bohong (alkhoirot.net)

Masyarakat melakukan dahulu melakukan perang melawan belanda, orde baru menolak lama otoriter soekarno, reformasi karena otoriter soeharto hingga revolusi pasca reformasi dikorupsi. Namun revolusi ini bukan dengan demo agar tidak menyesal dan salah langkah. Revolusi ini adalah seseorang melakukan pertemuan dan musyawarah sesuai sila ketiga pancasila untuk membangun negara kesultanan berdasarkan kesepakatan baru persis seperti saat pembentukan gagasan landasan negara pancasila.

Latar Belakang Membentuk Kesultanan di Indonesia

Latarbelakang karena "dark age in democracy Indonesia" sehingga Kesultanan Indonesia akan hadir lagi dengan unik karena merupakan hasil musyawarah dengan pemilihan susunan pemerintahan bukan berdasarkan trah darah. Tapi sultan sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Seorang sultan belum diketahui apakah dari suku mana dan agama apa. Tapi beliau adalah mereka yang paling jujur ketika berbicara, janji selalu ditepati dan tidak berkhianat atas amanah serta paling banyak memikirkan kebutuhan rakyat Indonesia. Latar belakang ini membentuk Kesultanan Jaya Raya di Indonesia.

Foto : Demo Reformasi di Korupsi (bantuanhukum.or.id)
Foto : Demo Reformasi di Korupsi (bantuanhukum.or.id)

Latar belakang "dark age in democracy Indonesia" membuat Indonesia seperti Negara Yunani dengan Indonesia sedikit demi sedikit sedang mengarah ke sana. Masyarakat Indonesia yang konservatif sudah memahami bahwa secara histroris sejak hindu-budha bercorak kerajaan, awal islam kesultanan, dan sekarang non-kesultanan(demokrasi) sehingga akhirnya kesultanan hadir lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun