Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dimana Jantung Ekonomi Asia, Indonesia Adalah Pusatnya Kepemimpinan Dunia

18 Juni 2020   03:13 Diperbarui: 18 Juni 2020   03:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Model hubungan luar negeri Indonesia sebagai kesultanan modern tidak memberikan rasa jengkel dan marah muncul setiap kali melihat berita yang ditayangkan televisi seputar pemberitaan di  negara lain. Indonesia harus bisa memperbaiki para penegak hukum berkutat kekayaan dengan  penggelapan, suap dan gratifikasi. Seorang sultan modern harus sibuk dengan memberikan pandangan dan pendapatnya seputar soal keadilan, kesejahteraan, kemanusiaan, ekonomi baik menurunkan pajak maupun membuat bunga BI menjadi zero. Sementara Sultan memantapkan posisinya bahwa tidak bisa ikut campur dalam wilayah hukum. Biarkan aparat atau institusi yang menyelesaikan sesuai dengan tanggung jawabnya.

"Bagaimana dengan masyarakat tentang penegak hukum? Jelas... Masyarakat Indonesia menghendaki keadilan karena itu kebutuhan batin mereka harus dipenuhi sehingga setiap pelaku kejahatan 'segera' mendapatkan hukuman yang setimpal. Jika paradigma penyelesaian kasus besar yang menyangkut kepentingan teman dan keluarga dari pejabat,  Penegak hukum tak perlu ragu masih mengacu kepada prosedur hukum formal yang ada saat ini. Maka jangan berharap rasa keadilan masyarakat akan terwujud bila penegak hukum pengecut!" Ucap Abdurrofi

Dengan demikian kesultan modern Indonesia sudah banyak fakta yang menunjukan urgensi perbaikan untuk mengobati kekecewaan masyarakat atas keputusan hukum yang bertele-tele dan eksekusinya yang tidak proporsional. Penegak hukum menjalankan fungsinya sangat profesional dengan cara penanganan kasus yang dilakukan pihak Kepolisian, Kejaksaan, dan Kehakiman. Mereka selalu mengatakan jangan mengambil kesimpulan dengan ada bukti kuat dan meyakinkan. Proporsi kebahagiaan bersifat distributif tidak hanya inlook ke masyarakat Indonesia tapi outlook kepada masyarakat dunia dengan sebuah keteladanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun