England, UK, Kompasianacom,-Menurut Joseph S. Nye, Jr Banyak orang Amerika ingin percaya bahwa kita bermoral dan merupakan kekuatan untuk kebaikan di dalam dunia. Â Joseph S. Nye, Jr mengambil pendapat Truman dalam hal etika tiga dimensi kita, Truman menempati urutan pertama dalam hal etika kategori niat, sasaran, dan motif. Ironisnya, Hari ini keputusan moral pribadi polisi ini sangat bertentangan dengan keputusannyapernyataan publik tentang moral.Â
Niat polisi sudah tepat, sasaran polisi tidak sesuai ekspentasi, dan motif cenderung dinilai menagandung unsur rasisme karena perlakuan orang berkulit putih tidak sesuai prosedur kepada orang berkulit hitam. Â Ketidak setaraan menyebabkan muncul gelombang demo berbaju hitam.
Derek Chauvin adalah polisi dari Minneapolis, melakukan perbuatan tidak bermoral dengan menyekap George Floyd dengan lutut hingga kehabisan nafas. George Floyd tewas setelah leher diinjak dengan lutut selama lebih dari 7 menit.Â
Intinya penangkapan ini sesuai harus sesuai prosedur. Â Rakyat Amerika membutuhkan suatu kepastian agar tidak diperlakukan seperti George Floyd dalam kemungkinan penggunaan otoritas dan jabatan polisi berwenang. Baju Hitam adalah simbol memperingatkan terhadap "George Floyd".
Tindakan diambil Trump adalah deklaris perang dengan menuduh ras kulit hitam adalah Antifa (anti-Fasisme) seperti dimbil keputusan Harry Truman untuk menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki dalam upaya untuk mengakhiri Perang Dunia II.Â
Untuk menghentikan konflik di Amerika, Maka bagi rakyat moral akuntabilitas adalah bagian sentral dari apa artinya menjadi manusia dihadapan hukum. Orang berkulit hitam menjadi kelompok ekstremisme oleh negara.Â
Presiden Trump mengatakan, kelompok kiri anti-fasis yang militan sebagai penggerak di balik beberapa aksi perusuhan di sejumlah kota di Amerika Serikat. "Itu Antifa, itu adalah orang-orang radikal kiri yang jahat. Dan mereka harus diberi pelajaran bahwa mereka tidak bisa melakukan ini," kata Presiden Trump.
Dalam perang melawan Rakyat Amerika dengan label Antifa (anti-Fasisme) di mana jutaan nyawa akan diagendakan hilang, Ini merupakan rencana genosida sudah ada telah hilang seperti di Negara jepang dengan jumlah yang tewas di Hiroshima dan Nagasaki.Â
Para pakar sepakat bahwa kehancuran yang disengaja begitu banyak tidak bersalahwarga sipil tidak pernah bisa dibenarkan. Apalagi melakukan deklarasi dengan konsep Civil War. Antifa, short for anti-fascists, is an amorphous movement, not an organisation as Trump often says it is. Kembali menjadi sorotan karena dituduh terlibat dalam kerusuhan aksi solidaritas di AS.Â
Selain itu, Diskusi mantan internal intelijen juga sependapat dengan konsensus ilmiah luas bahwa Trump akan membuat kerusuhan manipulatif sehingga melegitimasi pembunuhan besar-besaran pada ras berkulit hitam. Mantan pemimpin intelejen tidak disebutkan namanya menyebutkan ada dugaan kerusuhan selama dua pekan terakhir sebagai aksi konspirasi yang sangat brutal dan ditunggangi orang-orang bayaran gedung putih.
Bila perang melawan Rakyat Amerika (antifa). Maka, Trump akan melakukan dua kesalahan dilakukan tidak membuat hak, dan Beberapa konsekuensialis menjawab lebih dari itu nyawa diselamatkan meskipun dengan mengorbankan banyak nyawa tak berdosa dalam agenda perang melawan rakyat Amerika dengan label baju hitam denga sebutan "Antifa".Â
Setelah melihat efeknya, Trump tidak akan perang lagi dan menyesal karena "dia tidak suka gagasan membunuh semua warga mereka itu yang membayar pajak untuk Amerika Great Again.Â
Banyak masyarakat memiliki sistem etika yang menekankan ketidakberpihakan dan memilikianalog dengan Aturan Emas: "Lakukan kepada orang lain seperti yang Anda inginkankepadamu."
 Minat Anda dan minat saya harus diperlakukan dengan cara yang sama.Filsuf liberal John Rawls menggunakan metafora yang indah dari seorangtabir ketidaktahuan imajiner tentang posisi relatif awal kita untuk menggambarkankeadilan sebagai keadilan.
Trump sebagai pemimpin negara sekaligus orang paling dihormati dapat mengajar atau latih generasi sekarang kedepan tentang berbagi kasih sayang pada minoritas, yang merupakan citra moral yang kepemimpinan sebagai persuasi dan pendidikan tinggi, bukan sekadar latihan perintah seperti militer.Â
Memperluas kedamaian moral dan mengajar polisi tentang proses sesuai Standar tanpa kebencian dan institusi seringkali merupakan salah satu peran moral terpenting presiden bermain.Â
Dalam mencoba mempertimbangkan cara-cara di mana negara mereka dapat membuat dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi kehidupan sosial di Amerika
Joseph S. Nye, Jr. 2019. Do Morals Matter?Presidents and Foreign Policy from FDR to Trump. Oxford : Oxford University Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H