Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

WhatsApp sebagai Senjata Ampuh Makzulkan Presiden Wanita Pertama Brazil

14 Januari 2021   14:21 Diperbarui: 14 Januari 2021   14:47 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : WhatsApp.com/istimewa (Screenshoot)

Presiden Brazil Baru Michel Temmer resmi memblokir WhatsApp karena perusahaan  aplikasi tersebut menolak memberi informasi kepada pemerintah sehubungan sebuah kasus penyelidikan kejahatan di negara Brazil karena menyangkut privasi pengguna. Mantan Presiden Dilma Rousseff dinyatakan bersalah karena melanggar undang-undang anggaran dan menurunkannya dari jabatan. 

"WhatsApp menjadi aplikasi diblokir Pada 2016 pada pemerintahan baru Michael Temer sebagai Presiden Baru Brazil, Ia berpendapat bahwa pemerintah Brazil memblokir WhatsApp karena perusahaan aplikasi ini menolak mengenkripsi data untuk kepentingan investigasi perdagangan narkoba. Sementara itu, di Uganda aplikasi ini dilarang selama masa pemilihan presiden untuk meminimalisir gerakan massa."- Dikutip katadata.id 

Brazil saat itu, mereka berpendapat bahwa WhatsApp bukan hanya ruang di mana diri yang muncul dan bereksperimen, melalui pertukaran antara anggota grup. Kini Indonesia sedang melakukan ruang eksperimen mengenai kasus-kasus korupsi yang belum terkuak namun WhatsApp akan dibatasi oleh pemerintah karena diduga hoaks. Ini sangat membingungkan, bukan?

Ini juga berfungsi sebagai landasan perlindungan untuk menilai pesan melalui penggunaan fungsi penerusan oleh anggota, yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan ke grup lain dan platform lain untuk kendaraan untuk interaksi sipil melalui tindakan otonom dan kolektif melalui penggunaan fungsi tertentu.

Bagaimana WhatsApp Memiliki Kode Budaya Khas Abda 21?

WhatsApp Sebagai Kode Budaya Masyarakat Muda abad 21. Sumber Foto : IDN Times/Aries
WhatsApp Sebagai Kode Budaya Masyarakat Muda abad 21. Sumber Foto : IDN Times/Aries

 WhatsApp menyimpan memasak kode budaya yang datang untuk menanamkan gerakan sosial dan membantu mereka mengartikulasikan diri mereka sendiri sebagai budaya yang berbeda menurut Abdurrofi A. Azzam (2021) sebagai berikut:

  • WhatsApp memainkanasinya menunjukkan bahwa aplikasi perpesanan peran penting dalam memberikan agensi kepada pengguna dalam konteks di mana kepentingan pribadi perusahaan teknologi menimbulkan pengaruh yang tidak semestinya dalam organisasi budaya masyarakat di seluruh dunia
  • WhatsApp  memainkanasinya menunjukkan bahwa aplikasi perpesanan memainkan peran penting dalam memberikan agensi kepada pengguna dalam konteks di mana kepentingan pribadi perusahaan teknologi menimbulkan pengaruh yang tidak semestinya dalam organisasi budaya masyarakat di seluruh dunia
  • WhatsApp menunjukkan bahwa aplikasi perpesanan memainkan peran penting dalam memberikan agensi kepada pengguna dalam konteks di mana kepentingan pribadi perusahaan teknologi menimbulkan pengaruh yang tidak seharusnya dalam organisasi budaya publik di seluruh dunia.

Dengan larangan WhatsApp menghambat upaya artikulasi perasaan, kebebasan berekspresi dan budaya komunikasi. WhatsApp ibarat pisau, ini bisa memotong sapi atau pemilik sapi. Pengguna yang baik menjadikan WhatsApp dialog dan menyebarkan cinta dan pengguna buruk menyebarkan nafsu birahi. 

Ilustrasi rakyat China yang diawasi pemerintahan komunis, Xi Jin Ping. Sumber foto : Aspirasi Online/Adnan Hutahean
Ilustrasi rakyat China yang diawasi pemerintahan komunis, Xi Jin Ping. Sumber foto : Aspirasi Online/Adnan Hutahean

Jika rakyat hidup tanpa WhatsApp seperti kita lagi dipimpin Presiden Xi Jin Ping dari partai komunis China seperti dikutip dari kompas.com. Pemerintah China sebenarnya sudah berupaya memblokir WhatsApp pada pertengahan 2017. Ketika itu, para pengguna WhatsApp mendadak kesulitan dalam mengirim foto dan video lewat layanan tersebut, tapi pesan berupa teks masih bisa terkirim.

Dengan demikian, aplikasi lokal China yakni WeChat akan memberikan semua data pribadi penggunanya ke pemerintah China Dengan mengacu pada platform perpesanan pribadi WeChat  sebagai backstages, sebuah konseptualisasi yang menarik perhatian tentang bagaimana pemerintah tidak membuka ruang komunikasi  'aman' bagi penjahat dalam ekologi media yang lebih luas di mana visibilitas, penelusuran, dan keterlacakan data membuat aktor rentan terhadap pengawasan pemerintah dan perusahaan dan manipulasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun