Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lawan Bisa Jadi Kawan Imam Besar FPI Pun Bisa Jadi Menteri di Akhir Tahun

24 Desember 2020   05:11 Diperbarui: 24 Desember 2020   14:07 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini membuktikan dinamika konflik yang terjadi di dalam Indonesia dengan menggunakan sudut pandang geografi politik. Namun belakangan pemerintah Indonesia  dianggap lebih fokus menguatkan kekuatan politik Indonesia untuk perang melawan pandemi covid-19.

Model dinamika konflik ini ingin menunjukkan bahwa setiap negara punya kebutuhan yang berbeda-beda tergantung pada musuh bersama (common enemy). Dan salah satu syarat fundamental yaitu keberlangsungan kehidupan bagi penduduknya dengan merekrut tokoh yang memiliki pikiran berseberangan.

Menurut Abdurrofi untuk memperoleh ruang keberlangsungan hidup itu perlu dilakukan kondusivitas wilayah, walaupun itu harus mengajak Imam Besar FPI ke kabinet. Studi ini pun lebih mengarah pada kajian tentang arena pemerintahan nasional secara keseluruhan.

WHO membentuk blok bersama kekuatan darat di Barat dan Timur dengan gabungan dua kekuatan yang didasarkan oleh kekuatan menuju perang melawan Pandemi covid-19. Pemimpin Indonesia juga sedang membentuk kekuatan petahana dan oposisi dengan tujuan sama.

Penggabungan petahana dan oposisi, yang kemudian oleh Abdurofi disebut “petasisi”. Dimana angkatan petasisi yang mampu menjelaskan kekuatan besar Bangsa Indonesia  sebagai kekuatan dunia melawan pandemi covid-19.

Abdurrofi mengemukakan bahwa demokrasi terutama pilpres 2019ntidak hanya memisahkan bangsa Indonesia. Namun dinamika beban berat menghubungkan semua wilayah yang terhalang oleh laut Indonesia terdampak Covid-19. Kemudian mengilhami negara besar seperti Indonesia membangun kekuatan nasionalnya.

Abdurrofi mengajukan argumen bahwa pusat kekuatan dunia yang sejati tidak terletak di pusat benua seperti yang justru di pada nilai-nilai persatuan untuk kolaborasi global. Beberapa negara di kawasan ini menjadi daerah kunci kekuatan karena kokohnya persatuan.

Indonesia sebagai sebuah kawasan besar yang terletak sangat strategis sehingga menjadi “ajang” perebutan kekuatan-kekuatan besar dunia. Secara strategis Indonesia sejak dulu telah menjadi kawasan yang paling penting, sehingga barang siapa yang menguasainya akan mempunyai kedudukan strategis di dunia.

Dengan keretakan bangsa Indonesia akibat demokrasi yang belum dewasa tersebut membuat Indonesia mudah terpecah belah. Pada tahun 2020 terkejut bahwa ternyata covid-19 merupakan satu senjata efektif yang dapat menyatukan sendi-sendi ego di Indonesia.

Keadaan tersebut tersebut menjadi alasan pembenar kedua bagi Indonesia untuk menggabungan petahana dan oposisi, yang kemudian oleh Abdurofi disebut “petasisi”. Dengan demikian bergabungnya Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab harus dilakukan Presiden Jokowi sebelum akhir tahun. (*)

Referensi : 1 2 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun