Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Vaksin Gratis adalah Momen Masyarakat Jawa Barat Bersyukur dan Berlega Hati

18 Desember 2020   17:00 Diperbarui: 18 Desember 2020   17:04 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kemampuan untuk berpikir disiplin memakai masker dan mencuci tangan sangat mereka jalankan agar mendapatkan izin bermain oleh orang tua. Padahal ini pemerintah Indonesia inginkan, sebab disiplin bermakna melatih, mendidik dan mengatur diri sebelum mengatur peradaban tepat dan akurat.

Meski terjadi selisih paham terkait sulitnya jaga jarak tapi melihat kedisiplinan dalam menjaga kebersihan dan higienis membuat mereka bebas gerak dan berinteraksi daripada stres dikurung di rumah. Mereka rindu ke masjid karena kebanyakan teman dan sahabatnya selalu ada di masjid juga.

3. Hampir 50 Juta Populasi dan Kebutuhan Tempat Ibadah Layak

 Anak-Anak kecil dan remaja Jawa Barat Salat (Foto: jabarnews.com)
 Anak-Anak kecil dan remaja Jawa Barat Salat (Foto: jabarnews.com)

Berdasarkan data BPS jumlah populasi Jawa Barat 49,94 juta mendekati angka 50 juta. Masjid-masjid besar tapi penduduk beragama Islam jauh lebih banyak sehingga terjadi ketimpangan tempat Ibadah yang layak.

Ketimpangan kapasitas masjid dibandingkan populasi beragama Islam. Sejumlah permasalahan dari kapasitas masjid pun masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Jawa Barat dan pengelola masjid. Ketimpangan tersebut ditunjukkan banyaknya orang memeluk Islam dan urbanisasi orang Islam dari berbagai pulau ke Jawa Barat .

Tren ketimpangan yang melebar antara kebutuhan tempat ibadah yang layak. Yang tidak kalah menariknya yaitu kesenjangan antara kapasitas dan populasi. Masyarakat Jawa Barat gotong royong menyisihkan uang hasil kerja untuk pembangunan. Pada kurun waktu yang sama gerakan gotong royong berbasis Pancasila mengatasi masalah kesenjangan sedikit demi sedikit.

Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan tempat ibadah yang layak. Meskipun layak itu jauh diterima penting pelayanan terhadap masyarakat Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat akan selalu mengingat jika tempat ibadah yang berikan sangat baik atau sangat buruk. Keeadaan tentu tidak ingin masyarakat Jawa barat berkonflik karena mereka  tetap mengingatnya prinsip persatuan dan kesatuan Indonesia.

4. Tradisi Jumat Berkah Berbagi Dengan Tulus

Masyarakat Jawa Barat Berbagi setelah Salat Jumat(Foto: jabarnews.com)
Masyarakat Jawa Barat Berbagi setelah Salat Jumat(Foto: jabarnews.com)

Potret masyarakat berbagi hidangan dibungkus berisi nasi liwet dan daging sapi. Tentu berbeda wilayah-wilayah di Jawa Barat sesuai sumber daya alam yang mereka kelola. Jawa Barat pinggiran menjalankan tradisi berbagi Jumat berkah dengan hidangan nasi dan ikan. Hidangan dibawa pulang agar mereka bisa makan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun