Iwan Fals tampak menagih janji kepada Presiden Joko Widodo benar-benar tidak menepati janji untuk menghukum mati para koruptor. Baru kemarin, menteri KKP diperiksa KPK eh, barusan baca mensosnya sekarangnya yang diperiksa jadi tersangka karena korupsi dana bansos. Aduh gimana sih, tega amat.
Partai Gerindra menampik informasi terkait kedekatannya dengan mafia benih lobster. Dalam teori situasi historik, yang melihat tenggelamnya partai politik sebagai upaya suatu sistem politik untuk mengatasi krisis yang ditimbulkan dengan perubahan masyarakat secara luas dan berganti pada kendaraan politik baru.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia menganut multi partai menunjukkan keanekaragaman, pola mana diteruskan. Pembubaran partai politik menunjukan pembubaran keanekaragaman di Indonesia. Gerindra bisa benar-benar dibubarka apabila mengadopsi  ideologi komunis atau marxisimeleninisme.
Gerindra bisa dibubarkan bila mereka mengganti nama,  menganti  simbol dengan organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang. Pembubaran diawali sanksi pegadilan negeri berupa pegadilan negeri. Kalau semu kader partai politik korupsi tingkat daerah dan pusat lantas dibekukan maka yang diuntungkan partai baru belum pernah mencicip kekuasaan.
Perayaan Internasional Hari Anti Korupsi
Selama ini partai politik bubar dengan alasan membubarkan diri atas keputusan sendiri atau mengggabungkan diri dengan partai politik lain karena kasus korupsi belum timbul di Indonesia. Era Reformasi harus melakukan pembekuan semenatara sebagai sistem ketatanegaraan untuk membatasi partai korupsi untuk melakukan konstalasi pemilihan baik di daerah ataupun dipusat.
"Ketua KPK bilang korupsi di masa pandemi bisa dihukum mati. Bahkan bukan hanya ketuanya saja yang bilang. Kalau gak salah ya bener presidennya juga bilang begitu. Tapi kok belum ada yang dihukum mati karena korupsi."-Iwan Fals:2020
Kelahiran pembekuan partai politik di suatu wilayah misalkan A dengan partai A membuat partai non-A mendapatkan peluang dan partai A melakukan evaluasi dan intropeksi diri sebagai puasa kekuasaan. Asas dan tujuannya tidak bertetangan dengan asas dan tujuan negara Indonesia Zero Corupption.
Inikah negara yang dicita-citakan Bung Karno, Bung Syahrir, Jenderal Sudirman, KH Hasjim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, KH Wahid Hasyim, KH Bung Tomo, I Gusti Ngurah Rai, Mayor Daan Mogot, Woltermonginsidi. Negara terus merugi karena dikorupsi elit politisi dan rakyatnya gigit jari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H