Siti yang menjadi janda dan harus membesarkan seorang anaknya sendiri mungkin merasakan beban dan tanggung jawab yang besar sebagai seorang ibu tunggal.
Siti sendiri hidupnya sulit tapi Siti tetap mempertahankan harga dirinya dan terus berusaha untuk menjaga kehormatannya.
Saat Siti datang ke desa, dia diberitahu oleh masyarakat desa bahwa Zainudin adalah sosok pemuda yang sangat baik dan perjaka dapat diandalkan.
 Siti akhirnya memutuskan untuk mencari pertolongan dan bantuan dari Zainudin dianggap polos, naif, dan minim pengalaman.
Â
Namun, ketika Siti mendekati Zainudin dan meminta bantuan darinya, Zainudin menolak pernikahan Siti dan Zainudin.
Zainudin memberitahu Siti bahwa dia tidak dapat membantu karena dirinya masih terlalu muda dan belum siap untuk menikahi janda.
Selain itu, Zainudin juga menghormati Siti dan tidak ingin melanggar norma dan etika yang berlaku di masyarakat desanya.
Siti merasa sedih dan kecewa dengan jawaban Zainudin, namun dia sangat menghargai kejujuran dan keikhlasan Zainudin.
Siti merasa terinspirasi dan memutuskan untuk terus berjuang dan berusaha memperbaiki hidupnya sendiri.
Suatu pagi, ketika Zainudin bekerja di sawah, ia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Nadia.
Nadia adalah seorang wanita muda yang cerdas, berani, dan memiliki semangat untuk membantu sesama.
Zainudin tertarik pada Nadia dan mulai mengenalnya lebih dekat. Namun, ada satu hal yang membuat Zainudin ragu untuk mengejar Nadia.
Nadia adalah seorang anak dari janda yang pernah ditemui bernama Siti dan Siti yang ditolak cintanya oleh Zainudin.
Zainudin merasa bahwa ia pantas untuk menjadi suami seorang gadis dan merasa mampu untuk menjadi ayah dan suami bagi Nadia.