Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kesesatan Berpikir JI, Mustahil Anggota Polri Tetapkan Khilafah di Indonesia

14 April 2023   14:58 Diperbarui: 14 April 2023   15:09 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Luthfy Syahban/detikcom)

JI dan kelompok teroris lainnya yang menggunakan kekerasan atas nama khilafah jelas-jelas melakukan kesalahan logika atau kesesatan berpikir (logical fallacy).

 Mereka menggunakan argumen otoritas palsu, kesalahan akibat sebab, dan kesalahan definisi untuk membenarkan tindakan terorisme mereka, yang pada akhirnya hanya akan memperburuk situasi dan membawa penderitaan bagi banyak orang.
 
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami kesalahan-kesalahan logika ini dan menolak upaya-upaya kelompok teroris untuk membenarkan tindakan kekerasan mereka

Memahami kesalahan-kesalahan logika yang dilakukan oleh kelompok teroris seperti JI adalah langkah penting dalam memerangi terorisme.

Dengan memahami kesalahan-kesalahan logika tersebut, masyarakat dapat lebih kritis dan skeptis terhadap argumen-argumen yang dibuat oleh kelompok teroris untuk membenarkan tindakan mereka.

Selain itu, penting bagi pemerintah dan lembaga keamanan untuk terus meningkatkan upaya mereka dalam memerangi terorisme dan memperkuat kerja sama internasional untuk menghadapi ancaman terorisme yang semakin kompleks dan global.

Di samping itu, upaya untuk mengatasi akar masalah yang menjadi pemicu terorisme juga harus terus ditingkatkan, seperti melalui pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, pembangunan ekonomi yang inklusif, serta perlindungan hak asasi manusia dan moderasi beragama.

Dengan cara-cara ini, diharapkan dapat meminimalisir ancaman terorisme dan mendorong masyarakat untuk hidup dalam keadaan damai dan sejahtera, tanpa harus merasa terancam oleh tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris yang menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan dan agama yang sebenarnya.

Jika JI menggunakan argumen otoritas palsu (false authority), kesalahan akibat sebab (false cause), kesalahan akibat sebab (false cause), dan kesalahan definisi (equivocation).

Maka, anggota Polri yang tidak sesat berpikir mustahil masuk menjadi terorisme.

Dengan demikian cukup kita sebagai Warga Negara Indonesia menolak segala bentuk teror atas nama agama. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun