Kecenderungan hidup tanpa anak atau child free juga berdampak negatif pada struktur keluarga di Jepang  dan menurunnya jumlah keluarga dipandang sebagai ancaman bagi tatanan sosial negara telah menyatakan keinginannya untuk menetapkannya sebagai simbol "meruntuhkan perpecahan vertikal".
Apakah trend child free menjadi ancaman nasional Jepang?
"Ya, Ancaman nasional Jepang menjadi nyata terlihat dari penurunan jumlah pernikahan dan hubungan menyebabkan penurunan jumlah keluarga, yang berdampak signifikan pada masyarakat Jepang,"Ucapnya.
Menurunnya struktur keluarga dipandang merusak karena keluarga memainkan peran sentral dalam memberikan dukungan dan stabilitas dalam masyarakat Jepang.
Apakah child free akan menjadi solusi dari masalah perekonomian di negara Indonesia?
"belum tentu juga dalam hal ini, pada gilirannya, child free belum pernah berkontribusi pada perlambatan ekonomi negara Indonesia. Peluang dari Jepang saat ini adalah tenaga kerja Indonesia profesional sehingga program pendidikan penting untuk TKI profesional." Tutupnya.
Kesimpulannya, utang publik Jepang yang tumbuh, yang sekarang melebihi PDB negara itu, sebagian disebabkan oleh tren meningkatnya individu tanpa anak merusak menstabilkan keuangan negara Jepang. Semoga bermanfaat.
Desclaimer
Child Free dari tulisan ini dapat menyajikan informasi secara objektif tanpa bias sehingga penting untuk diperhatikan bahwa masyarakat Jepang memilih untuk tidak memiliki anak adalah keputusan pribadi dan tidak boleh dinilai sebagai benar atau salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H