Disini profesi paling beruntung petani kelapa sawit ketiban durian runtuh atau kecipratan jutaan rupiah memainkan peran penting dalam produksi tandan buah segar kelapa sawit untuk didistribusikan ke perusahaan pengolah.
Secara umum, petani kelapa sawit di Indonesia dapat dikategorikan saya menjadi dua kelompok besar terlibat dalam petani inti dan petani kecil.
Saya bisa melihat perbedaan utama antara keduanya adalah kepemilikan perkebunan, petani kecil menanam kelapa sawit di lahan milik sendiri, sedangkan petani inti menggarap lahan milik sendiri oleh perusahaan kelapa sawit.
Petani kecil dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi dua kelompok berdasarkan model pengelolaan lahan mereka yakni petani swadaya dan petani plasma.
Sementara petani swadaya mengelola kebunnya secara mandiri dan plasma petani kecil berafiliasi dengan perusahaan tertentu (biasanya sebagai pembeli hasil panen mereka) dalam pengelolaan perkebunan.
Upaya proses peningkatan penanaman sawit dapat dibagi menjadi dua kategori berbasis teknologi berkelanjutan  (sustain technology-driven) dan berbasis pasar berkelanjutan (sustain market-driven).
Teknologi dan pasar berkelanjutan tumbuh energi masa depan linear di tengah ketegangan konflik Rusia dan Ukraina akan menyebabkan pergeseran dari komoditas ditanam (misalnya karet) menjadi komoditas yang bernilai lebih tinggi (misalnya kelapa sawit).
Pergeseran senjata perang dan pesawat berbasis energi berkelanjutan akan menghasilkan trade-off, khususnya terkait dengan penggunaan lahan untuk meningkatkan pertahanan militer Indonesia.
Karena biasanya petani perkebunan terletak di daerah perbatasan dalam bertanam bersaing dengan komoditas lain yang akan berdampak pada ketahanan pangan.
Sementara itu, didorong oleh teknologi berkelanjutan akan meningkatkan kualitas lingkungan di perkebunan kelapa sawit, seperti kualitas tanah dan air untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit.