Republik Asean dirangkai menjadi yang berkembang sebagai masing-masing transisi generasi ke generasi berikutnya. Empu Sabda mengundang Empu Batara dari Brunei Darusalam dan Empu Alvin dari Singapura untuk mendiskusikan agenda Republik Asean.
"Izin masuk zoom, berdasarkan faktanya sejarah dan masa depan dari maliphindo (Malaysia, Philipina, dan Indonesia) dari zaman Orde Lama, Asean zaman Orde Baru, dan era reformasi yakini Republik Asean dalam tatanan dunia baru." Ucap Empu Alvin.
Tatanan dunia baru dapat dilihat hanya sebagai kumpulan dari semua kisah hidup individu bagi Alvin terpikir untuk mengundang Empu Azura dari Manila, Philipina memberikan pandangan tentang persatuan dalam bentuk negara.
"Saya berpikir Philipina bisa dapat memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki untuk berprogres menjadi negara yang lebih baik berkembang melalui waktu menginginkan persatuan rakyat Asia Tenggara sebagai kekuatan." Ucap Empu Azura.
Empu Azura juga mengundang Empu Khinsan dari Naypyidaw, Myanmar. Azura berpiki kemungkinan Empu Khinsan memiliki harapan baru dalam Republik Asean yang makin beragam.
"Kita generasi ini yang kita hadapi kemungkinan akan sangat berbeda dari apa yang kebanyakan negara lain harapkan terhadap Republik baru penuh keberagaman tanpa diskriminasi etnis apapun di Indo Pasifik." Ucap Empu Khinsan.
Kilas balik ke pertemuan, saat hubungan Indonesia dan negara Asia tenggara sedang ranum, dimana kala itu Empu Konek sedang menyiasati kesepakatan dalam Asean Defence Empu Meeting di Bangkok Thailand untuk menjaga Indo Pasifik.
Empu Airlangga dari Vientiane, Laos dan Empu Cakra dari Phnom Penh, Kamboja diundang oleh Empu Azura agar konsep Republik Asean membuat aturan pengambilan keputusan—yaitu prinsip untuk berurusan pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal.
"Secara konsep moneter, Unit Moneter Asean adalah sekeranjang mata uang yang dimodelkan pada Unit Mata Uang Eropa, pendahulu euro perlu dikembangkan Asean." Ucap Empu Airlangga.
Pemikiran jenius Empu Airlangga disetujui seluruh anggota zoom meeting, mereka mencari kebijakan fisikal. Empu Cakra dan Empu Konek pun menyampaik kebijikan fisikal untuk Republik Asean.
"Dalam kebijakan fisikal mempelajari siklus uang dan kredit sepanjang sejarah ditetapkan pemerintah (melalui pengeluaran dan pendapatan) untuk memengaruhi kegiatan ekonomi di sektor rill." Ucap Empu Cakra.