Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metamorfosis Jakarta Menjadi Ibu Kota Perekonomian Syariah

16 Februari 2021   08:49 Diperbarui: 16 Februari 2021   08:54 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abdurrofi Abdullah Azzam menyebut Jakarta adalah kota modal terbesar tertinggi dibandingkan kota-kota se-Indonesia membawa arah kota Jakarta menjadi kota perekonomian syariah. Metamorfosis adalah kata yang sangat bagus untuk apa yang telah terjadi.

Model lama dan asli merangkak dari  selama dekade terakhir ini telah digunakan berbagai tahap kepompong pada abad 20, tepatnya 1945 pada saat kemerdekaan dan sekarang mulai muncul ekonomi syariah sebagai spesies yang mampu mencapai prestasi yang lebih besar pada abad 21.

Jakarta sebagai kota perekonomian syariah berdasarkan instruksi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Agar masyarakat dapat memahami mengenai solusi ekonomi Indonesia untuk menggenjot pemulihan ekonomi nasional.

Selain instruksi para ulama dari Majlis Ulama Indonesia terdapat juga Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah yang disingkat dengan MES di Jakarta. Model asli untuk industri ini dibuat dari pelat dasar dari ruang tumbuhnya peradaban dunia.

Jakarta terkenal Ibu Kota Perekonomian Syariah karena terdapat masyarakat ekonomi syariah dalam bahasa inggrisnya Islamic Economic Society atau dalam bahasa arabnya Mujtama' al-Iqtishad al-Islamiy, didirikan pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H, bertepatan pada tanggal 26 Maret 2001 M.

Jakarta telah memiliki koneksi baik sebagai Ibu Kota Perekonomian Syariah dengan United Kingdom, Japan, Jawa Barat, Banten, Sumenep dan Salatiga. Cetak biru dirancang pengembangan perekonomian oleh siapapun baik produsen dan vendor yang ingin mendistribusikan produk halal melalui berbagai produsen.

Untungnya saya mengenal orang-orang di Tokyo, termasuk sekelompok orang Inggris bekerja di sebuah perusahaan Jepang. Saya naik taksi ke sana dan orang-orang itu menyambut saya seperti keluarga. Mereka memberi saya kopi dan cincin sarapan dan ketika saya memberi tahu mereka di mana saya akan berdasarkan lisensi halal.

Kita menghabiskan malam mereka tertawa bahwa peradaban dunia butuh lisensi halal. Mereka memesankan saya ke hotel yang bersih dan layak. Kemudian mereka menuliskan nama beberapa tempat makan enak kembali.

Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam pertimbangan pertama dan terpenting mereka terus meningkat produksi dengan lisensi terbaik di Indonesia. Dalam budaya penjualan Nusantara, penekanannya adalah - baik atau buruk -- pada intinya penyedia harus mendapat lisensi halal sehingga produk diterima di Indonesia.

Kita bukan klien tapi berpikir seperti klien yang menjunjung. Apa yang telah kamu lakukan untuk mereka belakangan ini. Tersenyum dan menelepon membicarakan produkmu sehingga ubah percakapan itu menjadi penjualan dan dapatkan keuntungan dari penjuru dunia.

Meskipun Jakarta dikenal sebagai Ibu Kota Perekonomian Syariah, menariknya pengarus-utamaan ekonomi syariah dalam perekonomian nasional tetap dalam bingkai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Beberapa landmark itu selamat dari  Jakarta tempat suci tertua di Indonesia. Saya menghabiskan waktu berjam-jam duduk di bangku di taman bertembok, membaca tentang agama dominan Indonesia, Islam dan Jakarta, Islam. 

Saya kagum pada konsep ekonomi syariah --- pencerahan yang datang dalam sekejap ke hati ini dari Jakarta.

Awalnya ekonomi syariah pop yang membutakan. Semacam bohlam di Minolta saya. Saya suka itu. Saya menginginkan itu pelajari itu. Layanan gratis Google secara instan menerjemahkan kata, frasa, dan halaman web antara bahasa Inggris dan lebih dari 100 bahasa lainnya untuk mengetahui ekonomi syariah.

Abdurrofi Abdullah Azzam berpendapat bahwa Jakarta akan memayungi peradaban dari timur ke barat sebagai ratu perekonomian syariah Asia Tenggara membawa keselamatan perekonomian berdasarkan MUI juga telah mengatur langkah guna mendukung terwujudnya keputusan tersebut.

Konsep lain Abdurrofi Abdullah Azzam tawarkan dari ruang Jakarta ke ruang tamu adalah panduan untuk melakukan pekerjaan ini baik untuk integrasi perekonomian syariah. Ini adalah ringkasan praktik terbaik. Itu meningkatkan dan mengembang  taman pengetahuan perencanaan keuangan.

Jakarta itu mengolah taman perekonomian dunia ini sebagai karunia dan membuatnya dapat diakses. Itu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik di Jakarta sebagai Ibu Kota Perekonomian Syariah dalam poros maritim dunia.

Fondasi dunia baru harus diletakkan oleh mereka yang memiliki keberanian untuk mengubah yang lama oleh mereka yang arteri masih lunak dan jernih, yang pikirannya masih aktif dan yang hatinya masih tenang dan murah hati dalam poros maritim dunia.

Jakarta memiliki hal lucu terjadi dalam perjalanan ke produser papan atas. Produk dan proses dikomoditisasi dengan cara yang dipercepat menilai karena perkembangan informasi di Internet dengan penilaian oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Metamorfosis terjadi melalui terbitnya Undang-Undang 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, menjadi babak baru proses sertifikasi halal di Indonesia mulai membaik,  pulih, dan proposisi nilai perantara produk tidak dibiarkan terbang tertiup angin oleh kementerian Agama.

Pertama-tama saya perlu mengubah seluruh pendekatan saya. Saya adalah seorang pemikir linier, dan menurut saya pemikiran linier hanyalah sebuah khayalan, salah satu dari sekian banyak yang menjaga kami tidak bahagia.

Realitas tidak linier, tidak ada masa depan, tidak ada masa lalu. Semuanya sekarang dalam setiap agama, tampaknya, diri adalah penghalang, musuh. Namun Abdurrofi Abdullah Azzam menyatakan jelas bahwa diri itu tidak ada karena jiwa dari perekonomi syariah adalah metamorfosis terbaik, mimpi demam, dan keras kepala kita mengenai ikigai.

Ekonomi syariah menurut Abdurrofi Abdullah Azzam identik dengan istilah ikigai dari bahasa Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan perekonomian. Kata itu secara harfiah meliputi iki, yang berarti kehidupan dan gai, yang berarti nilai.

Ikigai kadang diekspresikan sebagai alasan untuk bangun di pagi hari dengan realitas linier untuk masa depan perekonomian syariah yang indah.

Keyakinan pada realitasnya bangun di pagi hari untuk perekonomian syariah tidak hanya memelihara, memungut, memedulikan, memperhatikan kehidupan, tetapi memperpanjang makna kehidupan. 

Diri Jakarta adalah kebaikan kita katakan pada diri kita setiap hari, dan kebahagiaan membutuhkan melihat melalui kejujuran, mengafirmasinya. Untuk mempelajari diri, kata guru besar Abdurrofi Abdullah Azzam abad kedua puluh satu, adalah mengsikronisasi diri melalui batin dari suara hati nurani, suara luar, semuanya sama.

Tidak ada garis pemisah. Apalagi dalam persaingan. Kemenangan, saat kita mensikronasi diri dan lawan, yang hanyalah dua bagian dari satu kesatuan.

Dalam seni panahan sebelum lahir ekonomi syariah, itulah semua ditata dengan sangat jernih. kesempurnaan dalam seni perencanaan tercapai. Kapan hati gelisah karena tidak lagi memikirkan Aku dan Kamu, lawan dan pandangannya, tentang seseorang memiliki pandangan dan cara menggunakannya untuk mendapatkan kejayaan.

Semua adalah kekosongan dirimu sendiri ibarat pedang yang berkedip, dan lengan yang memegangnya. Bahkan pikiran tentang kehampaan sudah tidak ada lagi. "Kuncinya," kata Abdurrofi Abdullah Azzam, adalah jangan memaksa. Jangan datang seperti orang brengsek biasa Orang kasar, keras, agresif, dan tidak menerima jawaban tidak.

Orang Jakarta tidak bereaksi dengan baik terhadap penjualan keras. Negosiasi di sini cenderung lembut. Lihat berapa lama orang Jakarta membujuk masuk menyerah diri pada Tuhan. Dan bahkan saat dia meninggal dengan misi tegaknya perekonomian syariah.

Jakarta sendiri untuk pesanannya yang sempurna dan kebersihannya yang ekstrem. Sastra, filsafat, pakaian, kehidupan rumah tangga, semuanya sangat murni dan luar biasa meluangkan. Jangan mengharapkan apa pun, tidak mencari apa pun, tidak memahami apa pun --- orang jakarta yang abadi.

Saya terlalu bersemangat untuk tidur saya berguling-guling di atas kasur  hampir sepanjang malam, kemudian tertidur lelap dan pukul fajar saya bangun dengan letih dan menatap pantulanku yang cerah tapi suram di cermin. 

Setelah Bercukur, saya mengenakan setelan hijau gelap Brooks Brothers saya dan memberi diri saya obrolan ringan. Abdurrofi Abdullah Azzam bicara pada diri sendiri kamu mampu. Kamu percaya diri. Kamu bisa melakukan ini. Kamu bisa melakukan ini. 

Lalu saya pergi ke tempat yang tepat untuk metamorfosis Jakarta menjadi ibu kota perekonomian syariah. Saya menampilkan diri saya di Jakarta, padahal sebenarnya saya diharapkan di belajar dari kota ini.

Referensi 1 2 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun