Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tirai

3 Desember 2024   23:21 Diperbarui: 3 Desember 2024   23:21 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tirai

malam itu seorang Dara tersibak tirainya

ketika decik tasbih ricik mengalir

dari pancuran rindu padang-padang bulan

antara sepi kian meninggi,

maka berkobarlah Suasana!

Sesunyi! Sesunyi lagi wahai Dara!

Mengumpullah rindu abad-abad lalu

ke balik tirai itu

dalam gerimis waktu berlimpahan

dalam buaian lirih nyanyian rembulan,

alirkanlah sungai cahaya O Dara

meruah ke fana bumi yang sia-sia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun