Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jam Antik

28 November 2024   15:10 Diperbarui: 28 November 2024   15:18 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

bulu kuduk merinding, berkeringat dingin

lalu membayangkan, seperti dulu

ketika ibumu berdoa sendu

menggelar ricik tenang pancuran pada tikar sembahyang

hingga kau rasa malam penuh bias kesejukan,

tapi jam tua itu tak mau kompromi

dikulitinya kedamaian malam hingga pori-pori

dipecahkannya cangkang-cangkang mimpi

hingga kau terkepung anak-anak sepi

lalu dalam keheningan total

dibantingnya celengan waktu depan hidungmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun