cuma seonggok ada yang menolak untuk sia-sia
cinta memang tak pernah abadi
bila seluruhnya dirampas untuk diri sendiri
-walau harus tetap diakui
pada dasarnya kita egois mau menang sendiri-
segala tetek bengek, kegelisahan prasangka dan paradoks
mengeram dalam igauan fana kita
tersenyum ironis tiap kita berkaca
pada bingkai senja
-ah, rupanya ada sibuk menyiapkan keranda
"bagaimana kiranya agar lolos dari sia-sia?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!