-ketinggian dimana kita bebas membingkai cerita-
obor-obor kembali dinyalakan
menempa bayang demi bayang masa depan anak cucu
obor kasih sayang, perhatian, kehangatan
rasa hati bergetar bila sebuah tangan mungil
berhasil menggores sebuah kata
hanya haru, kepalan tangan makin dikeraskan
menantang deru musim, panen yang gagal
dan hutang yang tak terhindarkan
kita setia
menata jengkal demi jengkal tanaman
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!