tak ada semangat semurni panggilan hari
ketika kabut mengambang di antara batang kenari
barisan pohon asam yang bersemedi
lautan daun keladi, lalu menguap ke udara pagi
dalam iringan aroma rempah bumi,
berapa keturunan kita semai di sini
di tepi sawah, kelokan jalan, rumah yang ditinggalkan?
ada waktu-waktu kosong dimana kita tercenung
menatap ujung jalan, mengenang saat yang dikeramatkan
tapi kejernihan langit, kesyahduan senjakala
dimana kita tunda kebersamaan dengan sawah ladang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!