I
seekot cacing menggeliat-geliat
karena Tuhan terlampau erat mendekap
terperciklah bara
di mana kau dan aku berdiang di antara kata dan makna
II
apakah yang dicakaplan Tuhan
dengan tanah, rerumputan
dengan lautan lewat penghujan?
sementara dalam meditasi
tak kunjung mampu kau pisahkan
antara decik penghujan dan swara firman
III
dibayangkannya aliran-aliran kecil air melarutkan
kotoran dari jasad dan jiwanya:
daki dan segala sampah yang menyumbat
telinga itu akhirnya punah juga,
tinggallah kini ia bersama hening
dimana cinta selalu sedia
dan pinta berjawab senantiasa
namun masih juga hatinya berjaga dalam doa:
hindarkanlah ia kiranya
dari mabuk yang bikin lena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H