untuk merujuk dzat yang itu-itu juga."
Seorang bocah mengajukan diri ke muka;
"Paman, paman ceritakan kami tentang masa depan,
 buatkan kami layar untuk mencapainya."
Gemerisik tawanya pada rumpun bambu:
"Engkau ingin menggapai masa depan,
 padahal tidak seorangpun benar-benar pernah menjumpainya,
 Kalian mungkin membayangkannya
 sebagai kecerian masa remaja
 tempat berseminya musim cinta,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!