Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Risalah Angin /I/

11 November 2024   15:27 Diperbarui: 11 November 2024   15:30 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pucuk-pucuk kami menggapaikan doa ke langit tinggi-tinggi."

Melewati rembang petang

sang Angin memanggil sahabatnya awan

untuk mengiringkan perjalanan

ke benua-benua terlarang

pulau-pulau asing yang tak pernah disinggahi orang,

maka menampaklah kota dan negeri-negeri terbaring

berselimut kegaiban malam

menggigil sepi di bawah sorotan bintang-bintang,

Tak lama berselang, rembulan mulai menghitam

tersudut sendirian, hanya ditemani satu dua kerlip bintang,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun