Mohon tunggu...
Sosiologi Perspektif
Sosiologi Perspektif Mohon Tunggu... Guru - wadah untuk bekarya

Berkaryalah selagi masih berpikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Penting Edukasi Diskriminasi Usia Sejak Dini?

18 Agustus 2021   12:15 Diperbarui: 18 Agustus 2021   12:19 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: AGE Platform Group

Terdapat beberapa bentuk turunan ageisme. Adultisme merupakan predisposisi terhadap orang dewasa, yang dianggap bias terhadap anak-anak, pemuda, atau orang muda lain yang dianggap bukan orang dewasa. Jeunisme merupakan diskriminasi terhadap orang tua, dan lebih mementingkan orang muda. 

Adultcentricism adalah "egosentrisme orang dewasa yang berlebihan. Adultokrasi adalah konvensi sosial yang mendefinisikan "kedewasaan" dan "ketidakdewasaan", dan menempatkan orang dewasa dalam posisi yang lebih dominan dari orang muda, baik secara teoritis maupun praktik. 

Gerontokrasi merupakan bentuk aturan oligarkial dimana suatu kesatuan dipimpin oleh orang yang lebih tua daripada penduduk dewasa lain. Kronosentrisme adalah kepercayaan bahwa suatu keadaan kemanusiaan lebih unggul daripada masa lampau atau masa depan.
Ilustrasi oleh Sam Kalda

Dari berbagai kejadian yang ada tentu diskriminasi usia ini memiliki banyak dampak buruk. Oleh karena itu kita juga harus mengetahui bagaimana cara kita dalam mengatasi dan memberantas diskriminasi usia. Undang-undang anti-ageisme dalam lingkungan kerja sudah diberlakukan di berbagai negara, misalnya seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia. 

Undang-undang tersebut berisi tentang perusahaan tidak bisa memecat karyawannya atas dasar faktor usianya. Kemudian menghapus batas usia sebagai syarat penerimaan karyawan. 

Undang-undang ini bisa mendapatkan izin untuk dilanggar jika perusahaan mempunyai argumen yang kuat. Tentunya, ini menjadi salah satu langkah bagus dalam memerangi ageisme, meskipun undang-undang ini hanya berlaku dalam lingkungan kerja.

Tidak hanya melalui legislasi, memerangi ageisme juga bisa dilakukan dengan cara melakukan kampanye. Seperti membuat pandangan yang seimbang tentang penuaan atau menyosialisasikan dampak-dampak buruk yang dihasilkan ageisme, Menghargai setiap perbedaan yang ada, 

Menyadari bahwa setiap manusia berhak menjalani hidup tanpa diskriminasi, Membiasakan diri untuk tidak mudah menghina atau membenci kepada orang lain, 

Menjalin komunikasi dengan baik dengan orang yang memiliki kebudayaan dari kita, dan membiasakan diri untuk tidak cepat menilai orang dari luarnya saja.

Hingga saat ini Ageism ini menjadi masalah yang serius bagi kebanyakan orang, karena masih sering dilakukan dilingkungan sekitar. Padahal Ageism ini bisa berdampak buruk pada psikologis, ekonomi dan sosial seseorang yang mengalaminya. 

Oleh karena itu, dari sekarang kita harus sadar untuk tidak melakukan diskriminasi kepada seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun