Mohon tunggu...
Sosiologi Perspektif
Sosiologi Perspektif Mohon Tunggu... Guru - wadah untuk bekarya

Berkaryalah selagi masih berpikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Sosial? Basi!

18 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 18 Agustus 2021   10:13 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kapanlagi.com

Ngomong-ngomong soal musik yang selalu berkembang dan bahkan sekarang lagi hype tentang mashup lagu Indonesia dan luar negeri, bahasa Indonesia sekarang juga tidak kalah berkembangnya degan musik Indonesia. Anak muda jaman sekarang sudah memiliki gaya bahasanya sendiri saat berbicara atau Chatting dengan orang lain.

Bahasa gaul ini bisa tidak pernah maju maupun mundur. Bahasa gaul yang ada sekarang bisa jadi adalah bahasa jaman dulu yang digunakan lagi sama anak gen Z. Tapi gak cuma gen Z yang mengambil bahasa 90-80an,ada banyak juga bahasa "baru" yang dibuat oleh gen Z (siklus). Bahasa prokem adalah bahasa tahun 80an yang sekarang digunakan kembali oleh anak muda. 

Bokap, nyokap adalah bahasa prokem yang artinya adalah bapak dan ibu. Istilah itu digunakan karena dianggap gaul dan asik jika menggunakannya. Sebenarnya tidak ada salahnya dari menggunakan bahasa gaul ini, tetapi banyak persepsi dari anak muda khususnya di ibu kota yang menganggap bahwa penggunaan bahasa gaul adalah syarat untuk bisa diterima di masyarakat. Menggunakan bahasa baku yang baik dan benar bahkan dianggap culun dan kutu buku. 

Tapi gak semua anak loh nyaman menggunakan bahasa gaul. Bagi beberapa orang, bahasa gaul dianggap freak dan menyalahi aturan ber-tata bahasa di Indonesia, jadi penggunaan bahasa gaul ini memang tergantung lingkungan dan kenyamanan diri sendiri.
Tidak bisa dipungkiri  Peran perangkat elektronik dalam masyarakat saat ini memiliki pengaruh besar dalam berhubungan sosial, terlalu banyaknya sumber dan media yang menyebarkan info yang menyimpang dengan mudahnya membuat para pembaca tergiring opini. Semua keputusan dan pilihan kembali lagi kepada masing-masing pribadi untuk bisa menyaring dan mendapatkan informasi aktual secara faktual.

Penulis : Camilla Maria Angelica Sarumpaet, Olga Saraswati Rona Kencana, Noventino Vinno Deca, Joseph Evan Prabadhi, dan Benedictus Rendino Arventi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun