Embah Tumi menjual berbagai macam ramuan jamu untuk kesehatan. Ia juga menawarkan berbagai jenis jamu dengan rasa manis, pahit, dan asam. Embah Tumi memiliki ramuan khusus untuk pengunjung yang merasakan pegal-pegal pada tubuhnya. Ia merekomendasikan "Kunir Asem" dan bisa ditambahkan madu jika pengunjung yang tidak suka asam. Ternyata, Embah Tumi sudah lama menjual jamunya saat ia masih berusia 14 tahun.
"Berarti sudah lama embah menjual jamu ini?" Tanya Hafis sebagai pembeli jamu Embah Tumi.
"Sudah, dari saya umur 14 tahun, sudah menjual jamu" Jawab Embah Tumi sambil membuatkan ramuan jamu.
Embah Tumi berasal dari Wonogiri, ia menjual jamunya sampai jam 11 pagi. Setelah pengunjung meminum ramuan jamu berupa kunir asem atau jamu pegal linu akan diberikan jamu beras kencur sebagai pengganti wedang. Jamu Embah Tumi juga terdapat dalam bentuk botolan, sehingga pengunjung bisa membeli jamunya 1 botol. Jamu Embah Tumi juga bisa bertahan 1 minggu dikarenakan semua ramuannya dimasak dengan matang mulai dari kunir, beras kencur, dan lain sebagainya.
"Berarti Embah sampai jam berapa jualan jamunya?" Tanya Hafis sebagai pembeli jamu.
"Kalau saya sampai jam 11 mas, tapi ini tutup pasarnya sampai jam 4 sore, kalau Pasar Beringharjo gedung baru bisa sampai jam 9 malam" Jelas Embah Tumi.
"Berarti bisa beli botolan juga ya mbah untuk jamunya?" Hafis kembali bertanya kepada Embah Tumi.
"Bisa mas, bahkan bisa bertahan sampai seminggu, dikarenakan bahan atau ramuan yang saya buat dimasak secara matang". Jawab Embah Tumi.
Setelah pengunjung menikmati jamu yang diracik oleh Embah Tumi. Ia menyampaikan harga jamu yang ia buat. Jamu tersebut di beri harga 15.000 untuk jamu kunir asem dan jamu pegal linu diberi harga 30.000, jamu ini sudah meliputi beras kencur sebagai pengganti wedang.