Mohon tunggu...
Abdurrahman Hafis
Abdurrahman Hafis Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA 23107030037 ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA

Abdurrahman Hafis merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Memiliki NIM : 23107030037. Akun ini akan membahas informasi terbaru tentang dunia Entertain. So selamat menikmati informasi yang akan hadir.

Selanjutnya

Tutup

Music

Kenapa Tidak Seambisius Dulu Sih? Iya... Sebentar, Beri Aku Waktu Untuk Merenung!

8 Maret 2024   11:32 Diperbarui: 8 Maret 2024   11:54 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hindia hanya bisa ikhlas berkarya disaat dunia sebentar lagi akan tiada. Ia ingin memperbaiki dirinya agar tidak iri kepada orang lain ketika mendapat sesuatu yang lebih saat di dunia. Ia selalu bersyukur dan menikmati makanan yang ia makan meskipun hanya seadanya. Hal ini merupakan wujud bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Iya... sebentar, beri aku waktu tuk mencerna, Nasib yang sial, aku tak minta tuk dilahirkan. Aku mual perlahan semua menjadi banal. Aku menyerah melihat kotaku disfungsional"

Kata mencerna disini berarti merenungkan sesuatu. Banyak dari kita yang merasa sial ketika lahir di keluarga yang tidak kaya. Namun, Hindia mengajak kita untuk kembali berjuang agak bisa menaikkan derajat kita dan menikmati indahnya hidup.

Hindia lelah dengan perilaku semua orang hampir sama, sehingga ia bosan dengan dunia karena tidak ada yang berbeda atau hal baru dalam dunia ini.

Images POP HARI INI
Images POP HARI INI

Hindia sudah menyerah dengan kota yang tidak sesuai dengan fungsinya. Hindia selalu berjuang untuk mengembalikan kotanya seperti pada fungsinya. Namun, ia kalah dan menyerah sehingga hanya bisa pasrah dalam hal ini.

"Iya... sebentar, beri aku waktu tuk berdiam. Dalam ketidakberdayaan melawan negara. Dalam ketidakberdayaan melawan dunia. Dalam ketidakberdayaanku melawan sukma" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.

Hindia tidak berdaya dalam memperjuangkan negara, dunia, dan dirinya sendiri. Padahal, ia pernah mati-matian untuk mengembalikan dunia seperti awal mula fungsinya. Namun, ia tidak punya kekuasaan yang besar dalam mengembalikan fungsi tersebut. Sehingga, ia kembali merenung dan beristirahat tentang apa yang salah dalam dunia ini dan juga dirinya sendiri.

Tentunya, lagu ini memotivasi kita untuk tidak selalu mengejar dunia. Kita juga harus ingat akan kematian, ambisius dalam mengejar harta tidak ada gunannya jika dunia hanya sementara. Renungkan semua kesalahan kita dimasa lampau, perbaiki dikemudian hari agar kita bisa mengetahui makna hidup yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun