Mohon tunggu...
Abdurrahman Hafis
Abdurrahman Hafis Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA 23107030037 ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA

Abdurrahman Hafis merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Memiliki NIM : 23107030037. Akun ini akan membahas informasi terbaru tentang dunia Entertain. So selamat menikmati informasi yang akan hadir.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Jadi Aktor Tapi Tujuannya untuk Terkenal? Mendingan Gausah!

22 Februari 2024   20:42 Diperbarui: 22 Februari 2024   21:08 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia juga menjelaskan tentang seorang aktor harus memiliki kesadaran, hal ini dikarenakan aktor akan melewati proses bloking, mengatur emosi, dan skrip sesuai karakter. Jika kita tidak sadar akan hal itu maka kita akan out of control dalam menjalankan peran.

Mungkin banyak dari kita mengenal seorang Dwi Sasono sebagai Adi didalam sinetron Tetangga Masa Gitu yang dirilis pada tahun 20 Maret 2014. Namun, hal ini tidak menjadi permasalahan bagi Dwi, karena menurutnya jika kita ingin melepas citra tersebut artinya ada sesuatu yang ingin kita buktikan. Hal ini yang menyebabkan seorang aktor akan bersifat egois, padahal seorang aktor bertugas untuk menyampaikan pesan yang ada di film atau sinetron tersebut.

Bagi Dwi tidak ada peran yang sulit untuk dimainkan, hal ini dikarenaka Dwi tipikal yang suka tantangan dalam karakter film. Ia ingin berperan sebagai penjahat, orang gila, pembunuh, dan lain sebagainya. Tentunya, peran ini sudah dimainkan oleh Dwi dan menganggap tidak ada kesulitan dalam memerankan karakter tersebut. Tetapi, ia menyampaikan juga perihal sesuatu yang sulit adalah ketika kita memerankan peran seperti karakter kita dikehidupan sehari-hari. Hal ini tentunya tidak ada tantangan, oleh sebab itu hal ini yang menjadi kesulitan untuk memaksimalkan penampilan karena tidak memiliki tantangan.

Cuplikan Youtube TALKPOD
Cuplikan Youtube TALKPOD

Aktor memiliki 2 kunci dalam mendalami karakter, pertama adalah sesuatu yang pernah dirasakan seperti memori atau pengalaman yang kita rasakan. Kemudian sesuatu yang pernah kita lihat atau observasi. Contohnya, ketika mendapat peran pembunuh, apakah kamu harus membunuh dulu? Tidak kan, kita dapat observasi dengan melihat referensi film lain. Hal yang pernah dirasakan memiliki contoh yaitu ketika kamu sedang jatuh cinta, maka kamu akan merasakan hal tersebut dan dapat diaplikasikan kedalam sebuah film.

"Mungkin kita bisa observasi, apasih penyebabnya? Emosinya segimana? Jadikan kita harus tau aksi reaksinya. Kita harus tau aksi-reaksinya atau sebab-akibatnya, gaada akibat tanpa adanya sebab" Ucap Dwi Sasono dalam channel youtube TALKPOD.

"Jadi saat melakukan sesuatu, kita harus tau motivasinya apa, masuk logika gak? Semisalnya ada adegan tanpa dialog, ini pemain tambahan dan dia hanya melintas, nah melintasnya dia itu ada motivasinya gak? Itu kelihatan ada motivasinya atau engga" Lanjut Dwi Sasono dalam interview di TALKPOD.

Maka dari itu observasi karakter merupakan hal yang sangat penting ketika menjadi aktor. Hal inilah yang menyebabkan setiap adegan dalam film memiliki pesan yang akan disampaikan.

Oleh sebab itu, hal yang dapat kita peroleh dari pesan Dwi Sasono adalah jadilah seseorang yang suka terhadap apa yang ia lakukan, utamakan kualitas kita dengan fun atau senang saat melakukan hal tersebut dan perihal nominal dapat diurutkan dinomor 2. Jika kamu ingin menjadi seorang aktor terkenal cintai dulu dunia itu dan senang untuk melakukannya, perihal menjadi bintang itu adalah bonus. Percaya kamu akan menjadi aktor terkenal jika menjalankan pesan yang disampaikan oleh Dwi Sasono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun