Sadana Agung yang berperan sebagai Obet dalam film "Agak Laen" berbagi ilmu tentang dunia akting. Hal ini dijelaskan Sadana pada saat diinterview podcast Agak Laen. Sebelum kita lanjut tentang ilmu akting, kita akan mengenal lebih dalam siapa Sadana Agung sebenarnya.
Sadana Agung Sulistya lahir pada tanggal 4 Juni 1993, Sadana merupakan komika yang berasal dari Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia. Ia merupakan finalis SUCI 6 (Stand Up Comendy Indonesia) yang menjadi juara 4 dalam kompetisi tersebut. Sadana mendapat label "Kuda Hitam" karena secara mengejutkan berhasil mencapai 4 besar kompetisi. Pada saat itu Sadana gugur dalam kompetisi SUCI 6 ketika mendapat sesi Roasting Ernest Prakasa. Sebenarnya, Sadana Agung adalah komika sangat lucu pada setiap penampilannya, hal ini diakui oleh Indra Jegel selaku juara 1 dalam SUCI 6.
"Kalau aku final lawan Sadana, aku kalah" Ucap Indra Jegel dalam podcast Agak Laen.
Sadana menjelaskan mengapa dia tidak maksimal dalam sesi roasting Ernest. Ia mengatakan, telah mengganti materi standupnya 1 hari sebelum nampil. Hal ini dikarenakan isi dalam materi Sadana pada saat ini sangat sensitif sehingga Sadana kurang yakin untuk membawa materi tersebut. Hingga pada akhirnya sadana kurang maksimal dalam sesi roasting Ernest Prakasa.
Meskipun Sadana harus keluar di 4 besar SUCI 6, tidak membuat ia berhenti dalam dunia entertainment, kini Sadana sudah menjadi aktor dalam sebuah film. Banyak film yang sudah ia peranin. Film pertama Sadana Agung adalah "Security Ugal-Ugalan", pada film pertamanya Sadana tidak menjadi cameo ataupun peran pendukung, tetapi menjadi pemeran utama dalam film tersebut.
Pada saat itu, Sadana heran dikarenakan kenapa banyak orang yang sudah tidak dipanggil atau pulang duluan saat shooting. Sedangkan, Sadana shooting selama 1 bulan penuh sampai selesai film tersebut. Ternyata, Sadana menjadi pemeran utama dalam film "Security Ugal-Ugalan", hal itu membuat Sadana mengerti bahwa peran yang sedang ia laksanakan adalah pemeran utama dalam film tersebut.
Berawal dari komika, kini Sadana sedang fokus dalam dunia akting. Buktinya saja, ia masuk kedalam kelas akting. Padahal, Sadana sudah memiliki banyak film yang sudah diperanin. Tetapi, Sadana masih ingin mengeksplor berbagai ilmu dalam dunia akting. Hal ini menjadi persiapan Sadana ketika peran komedi sudah penuh dan mengharuskan Sadana untuk akting yang serius.
Sadana Agung merasa tolak ukur sukses diakting adalah orang mengenal Sadana Agung sebagai aktor bukan sebagai komika. Hal ini menyebabkan Sadana ingin serius dalam dunia film, sehingga orang mengenal Sadana aktor dalam film.
Sadana juga tipikal yang tidak pelit berbagi ilmu. Ia membagikan ilmunya dalam dunia akting di podcast Agak Laen. Pada saat itu Indra Jegel bertanya kepada Sadana Agung tentang ilmu didunia akting.
"Eh dan, bagi dong ilmunya boleh ga? Ilmu paling dasar dalam akting" Tanya Indra Jegel kepada Sadana.
Berikut ilmu dasar dalam dunia akting yang disampaikan oleh Sadana Agung :
1. Geraknya Kecil Tapi Rasanya Besar
Dalam ilmu akting belajar tentang bagaimana geraknya kecil tetapi rasanya besar. Karena akting tidak melulu tentang ekspresi yang berlebihan dalam film, Sadana menjelaskan jika ada akting marah tidak selalu membentak-bentak, teriak-teriak nada tinggi, ataupun membanting sesuatu dalam scene. Contohnya, pada saat Prilly Latuconsina berperan dalam film "Budi Pekerti", ketika itu Prilly marah tetapi tetap pelan aja dan feel dapat dirasakan oleh penonton. Hal ini membuktikan Prilly sudah menunjukkan kualitasnya dalam berakting.
2. Aktor Tidak Berhak Mengoreksi Aktor Lain
Sadana Agung menjelaskan tentang aktor tidak boleh menilai aktor lain dalam berakting. Alasannya karena kita bukanlah seorang director, maka dari itu kita harus fokus dengan diri sendiri.
3. Tidak Boleh Antisipatif
Sadana mengambil contoh ketika aktor sedang ditampar, kita tidak boleh secara sengaja melakukan gesture seakan-akan kita ditampar. Sehingga, akting tersebut tidak menjadi beliable. Contoh lainnya adalah ketika aktor ingin dikejutkan sampai akhirnya sedih, tetapi dari awal sudah sedih duluan. Maka dari itu aktor tida boleh antisipatif.
4. Bagaimana Caranya Bermain Jujur
Jadi ketika kita sedih, sedih itu harus berasal dari dalam dan ngerasain terlebih dahulu sedihnya. Sehingga yang keluar saat kita akting, tidak dibuat-buat. Karena dari dalamnya sudah ngerasain sedihnya. Dengan berakting secara jujur, maka feel dan pesan yang ingin disampaikan seorang aktor akan dapat dirasakan oleh penonton.
Ternyata Sadana Agung tipikal orang yang mau belajar ya sobat, meskipun sudah banyak film yang ia peranin tetap saja ingin belajar dan memperdalam dunia akting dalam film. Hal ini membuat Sadana Agung nantinya akan dikenal sebagai aktor terbaik karena aktingnya yang keren dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H