Mohon tunggu...
Abdurrahman Hafis
Abdurrahman Hafis Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA 23107030037 ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA

Abdurrahman Hafis merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Memiliki NIM : 23107030037. Akun ini akan membahas informasi terbaru tentang dunia Entertain. So selamat menikmati informasi yang akan hadir.

Selanjutnya

Tutup

Film

Tentuin Aktor Dulu, Baru Nulis Naskah? Yandy Laurens Penulis Skenario yang Unik

12 Februari 2024   23:50 Diperbarui: 12 Februari 2024   23:59 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada umumnya seorang penulis menentukan tema dan pesan dalam naskahnya, Namun tidak bagi Yandy Laurens. Ia pertama kali menentukan siapa aktor yang akan memerani karya filmnya, setelah itu ia akan menggali subconscious ceritanya kemudian menuangkan idenya kedalam naskah.

Sebelum lebih dalam, kita akan mengenal siapa Yandy Laurens sebenarnya. Yandy Laurens memiliki nama lengkap Alexander Yandy Laurens, S.Sn.  lahir pada tanggal 9 April 1988 di Makassar, Sulawesi Selatan. Tentu saja dari pekerjaannya sekarang tidak jauh-jauh dari jurusan saat ia masih di dunia perkuliahan. Yandy merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan jurusan perfilman, tidak heran jika ia mahir dalam dunia perfilman.

Tidak hanya film, Yandy merupakan penulis naskah dan sutradara dalam Serial Web, Film Pendek, dan Video Clip. Berikut karya yang telah disajikan oleh Yandy Laurens.

Web Series

  • Arteta (2015)
  • Sore : Istri dari Masa Depan (2017)
  • Axelerate the Documentary (2017-2018)
  • Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode (2018)
  • Janji (2019)
  • Perjalanan Terbaik Sepanjang Masa (2022)
  • Yang Hilang dalam Cinta (2022)

Film Pendek

  • Papa Hao (2008)
  • Badminton (2009)
  • 21 Short Film (2012)
  • Friend (2014)
  • Menunggu Kabar (2014)
  • Viva Tar! (2016)
  • How To Make a Dangerously Beautiful Woman (2016)
  • Indonesia Itu Rumahku (2016)
  • Tenang (2021)

Video Clip

  • Kunto Aji -- "Mercusuar" sebagai sutradara
  • Yura Yunita -- "Tenang" sebagai sutradara

Selain dari Serial Web, Film Pendek, dan Video Clip, Yandy kini menjadi seorang penulis dan sutradara dalam film. Mengawali kariernya dalam dunia film, Yandy menjadi pengembang naskah dalam film "Wiro Sableng : Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212" pada tahun 2018. Tidak berhenti disitu, Yandy mengawali debutnya menjadi sutradara dalam film "Keluarga Cemara 2" pada tahun 2019, ia menjadi penulis skenario bersama Gina S. Noer dan Sutradara. Setelah debut pertamanya menjadi sutradara, membuat Yandy menjadi semangat untuk membuat film selanjutnya. Film ini berjudul "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film".

Images Wikipedia
Images Wikipedia

Dari banyaknya film yang telah ia buat, ternyata Yandy memiliki cara pembuatan karya yang berbeda. Yandy pertama kali menentukan aktor siapa yang tepat untuk memerani karyanya ini. Contohnya saja seperti film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film", Yandy mempercayai Nirina Zubir untuk memerani tokoh Hana. Hal ini dikarenakan Yandy terkesan kepada Nirina saat memerani tokoh Emak dalam film "Keluarga Cemara 2".

Pada saat itu, Sebelum kamera action, Nirina selalu mendalami karakter dengan briefing kepada Agil yang diperani oleh Niloufer Bahalwan untuk mendapatkan feel saat kamera on. Nirina mampu dengan konsisten mempertahankan karakter, meskipun banyaknya take yang diambil secara berulang-ulang. Konsistensi ini yang membuat Yandy percaya kepada Nirina untu memerankan karakter Hana dalam film "Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film".

Images Detik.com
Images Detik.com

Setelah mendapatkan aktor dalam karyanya, Yandy mencari hal yang seru terlebih dahulu, karena ia percaya bahwa manusia bisa tidak tahu apa yang dia tidak tahu sebenarnya secara alam sadar.

"Jadi seperti kita punya intensi bikin cerita gini gini gini ternyata kalau digali subconsciousnya kita tuh suka kejadian ini kita orangnya gini. Jadi dalam karakter itu Want sama Need. Jalan dulu aja". Ucap Yandy Laurens saat ditanya Ernest Prakasa dalam channel HAHAHA TV.

"Jadi gue sangat mengembrace keinginan-keinginan iseng kayak harus Nirina deh, terus hitam putih kali ya?, ternyata setelah digali-gali dalam personal dan akhirnya gue ingat nyokap. Gue ingin hitam putih karena gue mau mengekspresikan dukanya". Sambung Yandy Laurens.

Banyak dari kita bertanya-tanya, mengapa setelah membuat film "Keluarga Cemara", Yandy Laurens membuat film hitam putih? Apakah ingin berbeda? Atau gimana?

Yandy Laurens sebenarnya takut membuat hal berbeda baik itu film, serial web, maupun videoclip. Maka dari itu Yandy membutuhkan aktor yang bisa dipercayainya untuk memerani karyanya. Setidaknya jika naskah kurang bagus, akting aktor yang membantu filmnya menjadi bagus. Namun, point utamanya bukanlah itu, kembali kepada "menggali subconscious", hal ini menciptakan ide-ide baru. Benar saja, ketika digali Yandy mendapat ide hitam putih adalah suatu ekspresi dalam duka, seperti hidup akan hitam putih jika kita ditinggal oleh orang yang kita sayang.

Yandy selalu mengutamakan keseruan, kejujuran, dan sesuatu yang ingin diceritain dalam film, hal ini membuat film "Keluarga Cemara 2" menjadi film idealis yang disukai oleh Yandy. Oleh sebab itu, Yandy adalah penulis skenario yang unik, hal ini dibuktikan mulai dari tahap menentukan aktor kemudian nulis naskah, setelah itu menuangkan ide-ide unik dan idealis untuk dijadikan film.

Kalau kamu tipikal yang mana sobat? Menulis naskah dulu, lalu mencari aktor untuk memerani? atau mencari aktor terlebih dahulu baru menulis naskah? Tentunya bagaimana pun sistem penulisan kamu, harus benar-benar sesuai hati ya, agar karya yang kamu sajikan menjadi spektakuler dan berarti untuk semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun