Mohon tunggu...
Abdurrahman
Abdurrahman Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti Madya di SegiPan (Serikat Garda Intelektual Pemuda Analisis Nasionalisme)

Tertarik dengan kajian kebijakan publik dan tata pemerintahan serta suka minum kopi sambil mengamati dengan mencoba membaca yang tidak terlihat dari kejadian-kejadian politik Indonesia. Sruput... Kopi ne...!?

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membenahi Fungsi Sosialisasi Politik atau Partai akan Bubar Dengan Sendirinya Sebab Rakyat Semakin Sadar akan Kebutuhan Politik

18 September 2022   07:00 Diperbarui: 18 September 2022   07:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai cara menghukum partai jika tidak mampu memenuhi kebutuhan politik yakni yang idiil/IPM (rasa aman pergaulan hidup) dan materiil/PDB (ketenangan ingin hajat hidup). Jadi wajar jika ditinggalkan dan jangan salahkan rakyat menjatuhkan pilihan atau memilih wakilnya dari partai lain, tapi masalahnya banyak partai masa yang tidak mau tahu pemerintahan baik atau tidak pokoknya pilihannya iya partai itu-itu saja.

Iya di negara ini, yang stabil dibawah 10% suara nasional adalah partai masa. Tapi partai yang tidak berbasis masa memang sering tumbuh dan hilang, tapi saya rasa partai berbasis kader mampu bertahan diatas 20% dan mampu melipatgandakan diatas 30% lebih suara dan kursi nasionalnya.

Masalahnya, ada berapa partai yang berbasis kader di Indonesia. Kata seorang pakar, 20% partai Indonesia berbasis masa, 30% berbasis kader, sedangkan 50% berbasis elit kepentingan secara tidak langsung, yang hanya ingin menguasai sumber daya Indonesia.

Tapi, semakin tinggi kesadaran masyarakat akan kebutuhan politiknya maka partai kader akan semakin tinggi perolehan suara dan kursi nasionalnya, kesadaran ini adalah poin penting kenapa harus menekankan sosialisasi politik. Jika ini tidak disadari oleh partai kader atau yang berbasis masa maka itu akan jadi peluang partai-partai baru menggantikannya, atau akan terus dikuasai oleh segelintir elit yang hanya ingin menguasai sumber daya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun