Mohon tunggu...
Abduraafi Andrian
Abduraafi Andrian Mohon Tunggu... Administrasi - karena 140 karakter saja tidak cukup

suka baca apa saja, suka tulis suka-suka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Martabat Alice dan Orang yang Diminta Menurunkan Volume Suaranya

19 November 2018   12:49 Diperbarui: 19 November 2018   21:07 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Martabat mencerminkan posisi sikap pribadi dan orang-orang sekitar terhadap diri sendiri. Sebagian orang terlalu sensitif sehingga sedikit saja martabatnya terusik, mereka akan meraung agar martabatnya kembali ke posisi semula yang mana percuma karena raungannya akan memperparah posisi martabatnya di mata orang lain. Sebagian orang akan menahannya karena mereka tahu bahwa martabatnya mungkin diganggu oleh satu orang, tetapi pribadi dan orang lain di sekitarnya masih menjaga martabatnya pada posisi yang aman.

Martabat Alice sudah terusik karena si Lola semakin vulgar dan video syurnya sudah tersebar di mana-mana dan dia harus memperbaiki posisi martabatnya bagaimanapun caranya. Tapi, perlukah seseorang yang hanya dimohon untuk menurunkan volume suaranya merasa terusik karena ketidaksopanan orang lain yang memintanya?

Bukankah dunia ini sudah terlalu berisik sehingga menurunkan volume suara itu tidak ada apa-apanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun