Orang-orang yang salat (mushallin) akan senantiasa mendapat pertolongan Allah SWT dan diteguhkan kedudukannya. Hal ini juga bersesuaian dengan ayat Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa salat adalah sarana atau media kita dalam memohon pertolongan Allah.
Misalnya, disebutkan dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 45:
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (QS. 2: 45-46)
Momentum Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW kembali lagi mengokohkan kedudukan salat sebagai tiang agama dalam Islam. Salat ini istimewa. Mungkin tak ada perintah lain selain salat, yang mana Allah memanggil langsung utusan-Nya itu naik ke Sidratul Muntaha menghadap-Nya semata-mata hanya untuk menerima perintah salat.
Dari situ, kita bisa menangkap bahwa betapa pentingnya kedudukan salat dalam Islam. Salat adalah media komunikasi kita dengan Allah SWT. Maka, salat dapat juga menjadi tolok ukur kedekatan kita dengan Allah SWT.
Salat adalah hadiah terbesar bagi kita. Maka, mari kita syukurinya dengan tetap istikamah memelihara salat. Dengan salat, kita dapat bermesraan dengan Allah SWT. Salat dapat menjadi pelipur lara di tengah kegundahan, kesedihan, maupun kegalauan yang terjadi dalam hidup kita.Â
Salat itu memang berat, tapi tidak bagi mereka yang khusyuk. Mereka yang khusyuk itu adalah mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS. 14: 40)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI