Dikisahkan dalam novel tersebut bahwa Muhammad Ayyas tidak henti-hentinya menyebut nama Allah dan setiap saat juga ia selalu beristighfar. Salat ia pelihara betul waktunya. Setiap selesai salat, Muhammad Ayyas selalu berdoa kepada Allah SWT memohon agar diteguhkan keimanannya dan berlindung dari godaan-godaan setan yang terkutuk.Â
Selesai berdoa, Muhammad Ayyas melanjutkan dengan membaca dan mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an dan tidak pernah ketinggalan zikir pagi-petangnya. Amalan-amalan itulah yang dilakukan Muhammad Ayyas setiap harinya dalam upaya membentengi dirinya dari musuh-musuh yang akan menggerogoti imannya.
Begitulah dahsyatnya perjuangan Muhammad Ayyas dalam mempertahankan imannya di negeri yang menganut paham kebebasan. Untuk lebih detailnya, silahkan sahabat sekalian baca kisah perjuangan Muhammad Ayyas dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy itu.
Novel itu syarat dengan makna dan pelajaran, terutama bagi kaum muda yang sedang berupaya keras mempertahankan keimanannya di tengah zaman yang krisis moral ini. Oleh sebab itu, sayang jika dilewatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H