Di samping salat fardhu, Allah juga perintahkan kepada kita untuk mendirikan salat tahajud, meskipun tidak wajib, tapi ia termasuk sunah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) supaya pribadi bertambah kokoh dan teguh. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
"Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isr`/ 17: 79)
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ayat di atas merupakan perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk senantiasa qiyamul lail (bangun malam) setelah mengerjakan salat wajib.
Dalam hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah SAW, bahwasannya beliau pernah ditanya: "Salat apakah yang lebih utama (afdal) setelah salat wajib?". Maka beliau pun menjawab: "Salat malam (tahajud)".
Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk bangun malam setelah mengerjakan semua salat fardhu, karena salat tahajud itu dikerjakan setelah tidur. Di dalam beberapa riwayat hadis pun disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan salat tahajud setelah tidur. Demikian yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, 'Aisyah, dan beberapa sahabat lainnya.
Salat tahajud dikatakan sebagai ibadah tambahan (nafilah). Buya Hamka menuturkan bahwa para ulama mengartikan nafilah di sini sebagai kewajiban tambahan khusus untuk Nabi Muhammad SAW. Artinya, selain salat fardhu, salat tahajud merupakan tambahan satu kewajiban lagi bagi Nabi Muhammad SAW.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikemukakan bahwa dijadikannya salat tahajud sebagai ibadah tambahan (nafilah) bagi Nabi Muhammad SAW adalah karena beliau telah diberikan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu dan yang terakhir.
"Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji", (QS. Al-Isr`/ 17: ujung ayat 79).
Para ulama tafsir mengatakan bahwa maqman mahmd (tempat yang terpuji) adalah tempat yang ditempati Nabi Muhammad SAW pada hari Kiamat kelak untuk memberikan syafaat kepada umat manusia supaya Allah SWT meringankan mereka dari kesusahan yang maha dahsyat yang mereka alami pada hari itu.Â
Buya Hamka menuturkan dalam tafsirnya bahwa berkat syafaat Rasulullah SAW dengan maqman mahmd itu, Allah SWT dapat meringankan hukuman bagi orang-orang yang terhukum.
Buya Hamka juga mengemukakan bahwa maqman mahmd itu dapat tercapai karena pada tengah malam yang hening sepi itu Nabi Muhammad SAW telah dapat mengheningkan ciptanya terhadap Allah SWT, dan bertambah dekatlah hubungan beliau dengan-Nya. Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan kepada umatnya supaya melakukan salat tahajud, bangun dan bangkit dari tidur di sepertiga malam.Â
Rasulullah SAW mengatakan bahwa di penghujung malam itu Allah turun ke langit dunia untuk mendengarkan rintihan dan keluhan hamba-hamba-Nya. Siapa yang bertobat, maka Allah akan menerima tobatnya. Siapa yang memohon maghfirah (ampunan), maka Allah akan mengampuninya.
Dengan mendirikan salat tahajud, maka jiwa menjadi lebih kokoh dan hati bertambah dekat kepada Allah SWT, sehingga apa yang kita mohonkan kepada Allah SWT akan mudah dikabulkan. Dengan demikian, tutur Buya Hamka, bertambah naiklah martabat jiwa kita, sampai tercapai maqam yang mahmud (terpuji).
Sementara menurut Ustaz Adi Hidayat, ada empat keutamaan yang akan diperoleh bagi orang yang gemar melakukan salat tahajud. Ketahuilah bahwa empat keutamaan ini tidak akan diberikan kepada yang tidak melakukan salat tahajud.
Empat keutamaan salat tahajud ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Isr` (17) ayat 79-81. Di antaranya adalah sebagai berikut:Â
Pertama, Allah SWT akan mengangkat derajatnya, mengangkat karirnya, serta ditempatkan di tempat yang terbaik dan mulia.
Kedua, Allah SWT akan memudahkan setiap awal aktivitasnya.
Ketiga, Allah SWT akan melepaskannya dari setiap kesulitan yang sedang dialami.Â
Keempat, Allah SWT akan langsung menolongnya jika ada yang mengganggu dalam pekerjaannya.
Itulah di antara rahasia salat tahajud yang jarang diketahui oleh sebagian kita. Itulah juga alasan mengapa ibadah tahajud ini harus menjadi kebiasaan kita.
Lihat Rasulullah SAW, beliau terpelihara dari dosa, tapi beliau tetap bertahajud. Nah, bagaiamana dengan kita, yang setiap detik berpotensi berbuat dosa?
Masihkah kita bermalas-malasan untuk bangun malam, bertahajud dan bermunajat mendekatkan diri kepada Allah SWT, sementara cobaan dan tantangan hidup semakin berat?
Buya Hamka pernah berkata:
"Bebanmu akan berat. Jiwamu harus kuat. Tetapi aku percaya langkahmu akan jaya. Kuatkan pribadimu!".
Dari perkataan Buya Hamka tersebut tampak bahwa kesuksesan itu akan diraih oleh pribadi-pribadi yang kuat dan kokoh. Dengan demikian, salat tahajud menjadi kunci kejayaan langkah kita. Energi salat tahajud akan mengokohkan dan menguatkan pribadi kita dalam mengarungi samudera kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI