Tapi, di sinilah kita melihat betapa jiwa Nabi dipenuhi dengan kesabaran. Nabi Muhammad SAW menolak tawaran malaikat penjaga gunung itu. Bahkan, Nabi berharap semoga suatu saat nanti Allah menciptakan generasi yang lahir dari tulang rusuk mereka yang akan memeluk Islam dan beriman kepada Allah.
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah).” (QS. 46: 35)
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW menyikapi perlakuan kasar dari penduduk Thaif terhadapnya dengan kesabaran. Lalu Nabi berdoa:
“Ya Allah! Tunjukkanlah kaumku (ke jalan yang lurus), karena sesungguhnya mereka itu tidak mengerti.”
Keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam hal sabar ini harus kita ikuti dan implementasikan dalam setiap aspek kehidupan kita. Yakinlah bahwa kesabaran yang kita lakoni itu suatu saat nanti akan berbuah manis.
Maka, ucapan yang sering kita lontarkan bahwa sabar seseorang itu ada batasnya tampaknya perlu kita tinjau kembali, kita renung-renungkan lagi. Sebab, barangkali bukan sabarnya yang terbatas, hanya saja kita yang tidak mampu memenuhi diri kita dengan sifat sabar itu. Sabar itu perlu latihan yang panjang. Memang tak mudah. Ada saja godaan yang datang dari kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah. Tapi, itulah tantangannya.
Oleh sebab itu, di samping ikhtiar yang kita lakukan, mintalah juga perlindungan kepada Allah agar hati kita selalu dipenuhi sifat sabar.
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. 41: 36)
Jangan lupakan doa. Sebab, doa adalah senjata utama bagi setiap Muslim. Allah menyatakan:
“Sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” (QS. 2: 186)
Sabar Kunci Kesuksesan