Sikap hidup yang demikian itu benar-benar menenangkan batin kita, cobalah! Lihatlah kondisi mereka yang serba merasa kurang, hidupnya pasti gusar, gelisah, tidak tenang. Melihat orang lain memperoleh kesenangan, dia gusar. Iri dengan apa yang orang lain miliki. Akhirnya, nekad melakukan apa saja, bahkan dengan cara haram sekalipun, demi memperoleh apa yang orang lain dapatkan.
Milikilah sifat qanaah. Sifat qanaah menjadi kekayaan bagi jiwa kita. Orang yang memiliki sifat qanaah ini senantiasa merasa cukup atas anugerah Allah.
Buya Hamka menjelaskan bahwa orang yang ada sifat qanaah dalam jiwanya mengandung lima perkara, di antaranya:
Pertama, menerima dengan rela akan apa yang ada. Kedua, memohonkan kepada Allah yang pantas, lalu berusaha. Ketiga, menerima dengan sabar terhadap ketentuan Allah. Keempat, bertawakal kepada Allah. Kelima, tidak tertarik oleh tipu daya dunia.
Itulah yang disebut qanaah, dan itulah kekayaan yang sebenar-benarnya. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan:
“Bukanlah kekayaan itu lantaran banyaknya harta, tetapi kekayaan itu ialah kekayaan jiwa.”
Dalam hadis lain juga disebutlan:
“Qanaah itu adalah harta yang tak akan hilang dan simpanan yang tidak akan lenyap.”
Tentu ini tidak mudah, perlu latihan yang panjang untuk memiliki sifat qanaah. Paling tidak kita sudah tahu bagaimana caranya menggapai qanaah itu. Jika sekali waktu kita lalai, maka segeralah ingat dan beristighfar.
Jangan sampai sikap kita yang selalu merasa serba kurang itu terus berlarut menjadi kebiasaan. Jika perasaan serba kurang itu datang, maka segera pula lihat bahwa di luar sana masih jauh lebih banyak orang yang hidup serba kekurangan.
Ambillah sikap sebagai laiknya seorang Mukmin sejati. Nabi Muhammad SAW menyampaikan: