Dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim (66) ayat 8 di atas disebutkan dua janji Allah SWT untuk orang-orang yang telah melakukan tobat nashuha ini.
Pertama, Allah SWT akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan hidupnya akan diperbaiki oleh Allah SWT.
Kedua, akan dimasukkan ke dalam surga sebagai balasan atas menangnya perjuangan diri sendiri dalam upaya membebaskan diri dari pengaruh hawa nafsu dan setan.
Itulah dua janji Allah SWT yang pasti akan diterima oleh orang-orang yang melakukan taubatan nashuha (tobat sejati) ini.
Allah SWT senantiasa membuka pintu tobat bagi hamba-hamba-Nya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi disebutkan bahwa Allah SWT senantiasa menerima tobat seorang hamba selama nyawa hamba tersebut belum sampai kerongkongan.
Bahkan, dalam hadis riwayat Imam At-Tirmdizi yang lain disebutkan bahwa pintu tobat itu selalu terbuka sejak Allah SWT menciptakan langit dan bumi. Pintu tobat tidak akan ditutup hingga matahari terbit dari arah barat.
Dalam hadis riwayat Imam Muslim juga disebutkan bahwa sesungguhnya Allah SWT membentangkan “tangan”-Nya di malam hari untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa di siang hari. Dan Allah SWT membentangkan “tangan”-Nya di siang hari untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa pada malam hari hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya.
Dari riwayat-riwayat di atas dapat kita pahami bahwa Allah SWT sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang bertobat. Hal ini juga ditegaskan dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri”, (QS. 2: 222).
Allah itu Maha Baik. Dengan demikan, Allah SWT menyukai kebaikan. Tobat adalah pintu kebaikan. Orang-orang yang bertobat adalah orang-orang yang meninggalkan keburukan menuju kepada kebaikan. Itulah sebabnya Allah SWT mencintai orang-orang yang bertobat.
Di dalam hadis juga disebutkan bahwa Allah SWT sangat bahagia dengan tobat seorang hamba. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW menuturukan: