Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jalan Menuju Kesuksesan

9 Januari 2025   07:36 Diperbarui: 9 Januari 2025   07:36 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, berhentilah mengatakan, "Saya tidak punya bakat". Kalau kita ingin menjadi ahli pidato, maka mulai sekarang tekunlah belajar dan latihan berpidato setiap hari. Kalau kita ingin menjadi penulis, maka mulai sekarang tekunlah belajar dan latihan menulis setiap hari. Kalau kita ingin cepat bisa membaca Al-Qur'an, maka tekunlah belajar dan latihan setiap hari. Ketekunan dan kesabaran dalam belajar dan latihan itu, insya Allah, akan memudahkan jalan kita untuk bisa meraih apa yang kita inginkan itu.

Sahabat! Coba perhatikan bagaimana air bisa melubangi batu. Batu itu sifatnya keras, sementara air sifatnya lembut. Bagaimana mungkin yang lembut bisa melubangi yang keras? Tapi, ini benar-benar terjadi. Perlahan-lahan, tetes demi tetes air mampu melubangi kerasnya batu. Meskipun setetes air terlihat remeh dan kecil, tapi jika setetes air itu terus-menerus jatuh secara berulang-ulang ke atas batu yang keras, maka lama-lama tetesan-tetesan air itu mampu melunakkan batu yang keras itu.

Dari situlah kita belajar bahwa kesuksesan itu dapat diraih dengan ketekunan dan kesabaran. Kadangkala, kita ingin sukses, tapi maunya instan. Tidak mau bersusah payah. Sekali mencoba, tapi gagal, lalu menyerah. Tidak ada semangat juang dalam diri kita. Tidak ada mental pemenang mengalir dalam diri kita.

Maka, sampai kapan pun tidak akan berhasil. Beda halnya, jika kita punya semangat juang, mau bersungguh-sungguh, dan bersabar menekuninya, maka lambat laun kesuksesan itu akan datang menghampiri kita. Tidak ada sejarahnya orang sukses itu malas dan ongkang-ongkang kaki saja. Tidak ada!

Sahabat! Lihatlah orang naik sepeda. Kalau dia berhenti mengayuh, maka dia akan terjatuh. Demikian juga kita, kalau kita berhenti mengayuh roda perjuangan dalam meraih cita-cita hidup, maka selamanya kita tidak akan pernah sampai kepada apa yang kita cita-citakan itu. Kita terhenti dan terjatuh di persimpangan jalan.

Maka, kayuhlah, meskipun pelan. Ibarat kata pepatah, biar lambat asal selamat. Kuncinya adalah ketekunan dan kesabaran. Itulah dua hal yang tidak boleh kita abaikan dalam menempuh medan perjuangan hidup demi meraih kesuksesan.

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri." (QS. 13: 11)

Ayat ini semestinya menjadi pelecut semangat kita dalam perjuangan itu. Bahwa diam itu tidak mengubah apa pun dari kehidupan kita. Ibarat naik sepeda tadi, jika diam tidak mengayuh, maka akan terjatuh. Hidup kita pun demikian, perubahan itu tidak akan terjadi jika kita hanya diam, tidak ada setitik peluh pun yang keluar sebagai tanda perjuangan itu. Jika demikian yang terjadi, ketahuilah bahwa Allah pun enggan memberikan pertolongan kepada mereka yang berpangku tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun