Di atas tadi juga sudah disinggung. Orang yang riya' adalah orang yang melakukan suatu perbuatan hanya untuk pamer, ingin dilihat orang lain. Oleh sebab itu, riya' menjadi sebab amal yang kita kerjakan menjadi tidak bernilai sedikit pun di hadapan Allah.
Sebagai orang beriman, tentu saja, riya' dalam beramal adalah suatu kerugian yang besar. Sebab, mereka tidak memperoleh apa pun atas apa yang mereka kerjakan. Maka, pentingnya kita menjaga niat. Niat orang beriman dalam beramal adalah semata-mata mengharapkan keridhaan Allah, bukan yang lain.
Al-Qur'an mengingatkan:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya' (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir." (QS. 2: 264)
Kelima, Membanggakan Diri
Sikap yang suka membanggakan diri menunjukkan keangkuhan pada diri seseorang. Orang angkuh itu biasanya tidak mau menerima kebenaran dan suka merendahkan orang lain. Watak seorang Muslim itu tawaduk, rendah hati, bukan angkuh, sombong. Rendah hati menunjukkan kemuliaan akhlak yang ada pada diri seseorang. Orang yang rendah hati akan ditinggikan derajatnya.
Nabi mengatakan: "Tawaduk, tidak ada yang bertambah bagi seorang hamba kecuali ketinggian (derajat). Oleh sebab itu, tawaduklah kamu, niscaya Allah akan meninggikan derajatmu".
Al-Qur'an juga menyatakan:Â "Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati", (QS. 25: 63).
Sahabat! Demikianlah lima perkara yang menjadi penghalang kesalehan kita. Mudah-mudahan Allah menjauhkan kita dari terinfeksinya virus yang lima itu. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H