"Sebaik-baik teman duduk adalah buku." (Mahfudzhat)
Ungkapan di atas sejatinya hendak memotivasi kita agar semangat dan senang membaca buku. Bahkan, firman Allah yang pertama kali turun adalah iqra', perintah membaca. Spirit iqra' inilah yang membebaskan manusia dari kejahiliyahan, kebodohan, dan kejumudan yang membelenggu.
Dengan spirit iqra', Nabi Muhammad SAW berhasil mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju kepada cahaya. Oleh sebab itu, membaca tidak boleh terpisahkan dari hidup kita sehinggu kehidupan kita senantiasa tercerahkan.
Membaca adalah pintu pengetahuan. Membaca juga adalah upaya kita untuk merawat akal pikiran. Jangan biarkan akal pikiran kita kosong dari bacaan. Sebab, akal pikiran yang kosong dari bacaan, boleh jadi, dapat melemahkan bahkan mematikan fungsi akal itu sendiri.
Sama halnya seperti tubuh kita ini, kalau tidak diberi asupan makan dan minum, maka tubuh kita akan lemah, bahkan bisa mati sekiranya tidak makan dan minum dalam waktu yang lama.
Dalam diri kita ini, ada tiga elemen penting yang harus kita rawat dengan baik, yaitu jasad, roh, dan akal. Ketiganya harus diseimbangkan agar kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Jasad, roh, dan akal mestilah dirawat dengan sebaik-baiknya.
Merawat jasad adalah dengan mengonsumsi makan-makanan dan minum-minuman yang sehat, rutin berolahraga, dan sebagainya. Merawat roh adalah dengan banyak beribadah dan berzikir kepada Allah. Merawat akal adalah dengan membaca, berpikir, diskusi, dan menulis.
Saya termasuk orang yang terlambat menyadari bahwa betapa pentingnya membaca ini. Betapa menyesalnya saya saat ini sebab kesadaran membaca saya baru muncul ketika usia saya sudah 25 tahun. Berapa banyak waktu yang saya lewatkan tanpa membaca. Benar-benar kerugian yang besar.
Tapi sudahlah, mau bagaimana lagi, biar menangis air mata darah sekalipun, waktu itu tak akan pernah kembali. Cukup ambil pelajaran saja. Syukuri saja bahwa sekarang kita masih diberi kesempatan untuk membaca sebanyak-banyaknya.
Motivasi membaca saya terus semakin bertambah dengan membaca biografi tokoh-tokoh besar dan hebat. Mereka menjadi besar dan hebat karena membaca, ini tak bisa kita bantah.
Dengan membaca, mereka mengembangkan segala potensi yang ada di dalam dirinya. Dengan membaca, lahirlah pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan mereka yang cemerlang dan tinggi-tinggi itu.
Banyak karya-karya mereka yang lahir dan sangat menginspirasi jutaan orang. Hal ini tidak akan bisa mereka raih melainkan memulainya dari proses membaca.
Sungguh dashsyat. Itulah energi membaca. Saking pentingnya membaca ini, Buya Syafii Maarif pernah berkata: “Curilah waktu tidur Anda untuk membaca”.
Memang kadangkala, kita ini banyak tidurnya daripada membaca. Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu hidup kita ini hanya untuk tidur. Tidurlah secukupnya, sekadar untuk mengistirahatkan badan dan mengambil energi baru.
Kata para ulama, tidur yang berlebihan bisa menyebabkan matinya hati. Repot kalau hati kita mati. Orang yang hatinya mati, tak bisa berpikir dan bertindak baik lagi. Manusia tak ada hati, maka sama saja seperti binatang. Inilah bahayanya kalau banyak tidur.
Membaca itu nikmat sekali, kalau sudah sampai kepada tahap merasa butuh. Untuk sampai ke tahap merasa butuh, tentu saja harus menjadikan aktivitas membaca sebagai sebuah kebiasaan (habitus).
Dipaksakan saja agar ia menjadi sebuah kebiasaan. Kalau tidak dipaksakan, sampai kapan pun kita akan tetap malas membaca. Buatlah komitmen untuk membaca sejam sehari misalnya, syukur-syukur bisa lebih dari itu. Disesuaikan saja dengan kemampuannya masing-masing.
Tokoh-tokoh besar dan hebat itu tentu tidak sedikit porsi waktu membacanya. Dalam satu kesempatan, saya sempat menghadiri ceramah Buya Syafii Maarif. Dalam ceramahnya, Buya Syafii Maarif mengajak para hadirin untuk banyak-banyak membaca.
Buya Syafii Maarif menceritakan bahwa waktunya membaca bisa 10 sampai 11 jam sehari. Tapi, Buya Syafii Maarif mengakui bahwa porsi waktu membacanya masih kalah dengan Pak Amin Rais. Buya Syafii Maarif menuturkan bahwa Pak Amin Rais itu membacanya bisa sampai 13 jam bahkan lebih dalam sehari.
Hanya satu kata untuk tokoh-tokoh besar dan hebat itu: luar biasa. Benar-benar waktu tidurnya dicuri untuk membaca.
Saya juga pernah mendengar, tapi saya lupa siapa yang menyampaikannya, bahwa dulu ada seorang ulama yang ketika membaca ia menyiapkan seember air di sebelahnya. Sewaktu-waktu rasa kantuk datang menyerang saat ia membaca, maka dengan segera ia mengusir kantuk itu dengan membasuh mukanya dengan air yang telah disiapkan di sebelahnya itu.
Inilah gambaran orang-orang yang niatnya sungguh-sungguh untuk membaca. Kalau kita lain lagi, membaca adalah waktu yang enak buat kita terlelap dalam tidur. Habis sudah, buku hanya kita jadikan sebagai penutup muka di kala tidur. Siapa yang punya kelakuan seperti itu?
Bagi orang-orang hebat itu, membaca menjadi kebahagiaan tersendiri. Tidak ada yang menarik dan membuat mereka bahagia selain membaca. Ini nyata sekali. Pak Habibie kecil misalnya.
Diceritakan orang bahwa Pak Habibie kecil itu sekali waktu pernah dipaksakan orang tuanya untuk bermain bersama anak-anak seusianya yang lain. Orang tuanya khawatir Habibie kecil merasa bosan dan jenuh sebab kerjaannya hanya membaca buku saja.
Akhirnya, Habibie kecil dibawa keluar rumah oleh orang tuanya agar bermain bersama teman-teman kecilnya. Baru sebentar bermain, Habibie kecil diam-diam malah memisahkan diri dari arena bermain itu, lalu kembali lagi ke kamarnya lewat jendela untuk membaca buku. Habibie kecil khawatir kalau ia masuk ke kamar lewat pintu depan rumahnya akan ketahuan oleh ayahnya, makanya ia memilih diam-diam masuk kamar lewat jendela.
Ini benar-benar membuat kita kagum dan geleng-geleng kepala. Maka, tak heran, Pak Habibie kelak di kemudian hari menjadi seorang tokoh besar dan hebat serta menginspirasi banyak orang.
Semoga kita bisa mengikuti jejak hebat tokoh-tokoh besar, menjadikan budaya membaca sebagai habitus dan kebutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H