Membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain juga bisa memunculkan sikap insecure. Ketahuilah bahwa sikap insecure itu muncul akibat kita kurang bersyukur.
Sikap insecure cenderung menggiring kita kepada perilaku kufur. Hidup sering mengeluh. Selalu iri atas nikmat yang didapatkan orang lain. Selalu merasa hidup berkekurangan. Sikap yang demikian itu membuat kita menutup mata terhadap nikmat-nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita.
Sikap insecure hanya membuat diri kita gusar dan gelisah. Tapi, sikap syukur membuat kita menjadi lebih tenang dan lapang atas setiap kondisi kita. Syukur menjadikan hidup kita lebih sehat dan bahagia.
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS. 2: 152)
"Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji."Â (QS. 31: 12)
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. 14: 7)
Sahabat! Sungguh terlalu mahal waktu itu jika hanya kita habiskan untuk mengurusi hal-hal yang tidak penting dari kehidupan orang lain.
Jangan habiskan setiap detik waktu kita dengan hal yang sia-sia. Ber-muhasabah-lah dan berupayalah untuk terus memperbaiki kualitas diri. Inilah yang utama.
Perhatikanlah firman Allah ini:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. 59: 18)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H